tvOnenews.com - Buya Yahya menyoroti spekulasi seperti apa buraq sebagai kendaraaan Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Miraj.
Pendapat-pendapat tersebut memunculkan spekulasi kuda putih seperti kepala wanita sebagai rupa dari buraq. Buya Yahya menjelaskan secara detail soal kendaraan menuju Sidratul Muntaha saat Isra Miraj.
"Buraq Nabi Muhammad SAW tidak pernah disifati dengan gambar yang cantik," ungkap Buya Yahya dalam suatu kajiannya dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Sabtu (25/1/2025).
Dalam peristiwa Isra Miraj tidak lepas dari pembahasan seputar buraq. Umat Muslim mengetahui bahwa buraq dipersiapkan sebagai kendaraan Rasulullah SAW.
Buraq secara bahasa Arab berarti kilat. Artinya, kendaraan yang memiliki kecepatan seperti kilat ketika Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj.
Isra Miraj menjadi mukjizat terbesar dan peristiwa ini memang sangat tidak masuk akal, bahkan umat Muslim pada zaman Nabi terkejut terhadap Nabi Muhammad SAW saat menuju Sidratul Muntaha.
Kisah luar biasa menunjukkan saat Nabi Muhammad SAW menuju langit ketujuh dilanjut ke Sidratul Muntaha jangan dianggap sepele, mengingat peristiwa ini titik mula perintah shalat lima waktu.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW terbang ke Sidratul Muntaha telah diabadikan yang dicantum melalui Surat Al Isra Ayat 1, Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al Isra, 17:1)
Merujuk dari buku Isra Miraj karya Ibnu Hajar Al Asqalani, Isra Miraj memiliki pengertian sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Ayat 1 dalam Surat Al Isra mengandung tafsir yang sangat jelas, bahwa Nabi Muhammad SAW terbang ke langit ketujuh saat berada di Masjid Al Aqsa.
Nabi Muhammad SAW lebih dulu melakukan perjalanan dari Masjidil Haram untuk pergi menuju Masjid Al Aqsa. Miraj sendiri berarti perjalanan ke langit ketujuh.
Nabi Muhammad SAW didampingi Malaikat Jibril dalam perjalanan tersebut, bahkan bertemu dengan beberapa Nabi terdahulu, seperti Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Ibrahim AS, dan sebagainya.
Tentu saja peristiwa ini tidak lepas dari buraq yang masih menimbulkan teka-teki seperti apa bentukannya. Sebab, kendaraan tersebut membawa Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT.
Salah satu hadis riwayat mewakili rasa penasaran umat Muslim terkait buraq, Rasulullah SAW bersabda:
وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ دُونَ الْبَغْلِ وَفَوْقَ الْحِمَارِ الْبُرَاقُ،
Artinya: "Lalu dibawakan kepadaku binatang yang berwarna putih. Dia lebih kecil dari bighal (binatang hasil kawin silang antara kuda dengan keledai) dan lebih besar dari keledai, yaitu kendaraan Buraq."
Buya Yahya mengambil salah satu cuitan dari hadis riwayat perihal kekuatan buraq, tidak bisa diprediksi kecepatannya karena bak kilat.
"Buraq itu sekali lompat, sejauh mata memandang di situlah kakinya akan menginjakannya," terangnya.
Perihal bentukan buraq seperti kepala wanita, kata Buya Yahya, perspektif ini sangat keliru yang telah tersebar di masyarakat.
"Lha itu bualan, satu gambar katanya buraq Rasulullah SAW kuda bersayap, kemudian wajahnya perempuan cantik. Innalillahi itu bualan," tuturnya.
Menurutnya, perspektif ini bukan berasal dari umat Muslim dan dibuat oleh kalangan lain untuk menunjukkan mereka tidak percaya terhadap peristiwa tersebut.
Tak ayal, kehadiran buraq bisa menimbulkan pendapat-pendapat liar untuk menepis mukjizat yang terjadi saat malam Isra Miraj.
"Itu adalah perbuatan orang Yahudi. Itu digambar oleh Ibra dan yang lainnya, jelas-jelas seperti itu," katanya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu mengingatkan ada hadis riwayat bersifat dhaif untuk menceritakan kesalahpahaman tentang buraq untuk memperdayakan umat Muslim.
"Ada riwayat palsu dinisbatkan kepada kaum muslimin kepada Nabi menceritakan seperti itu, mangkanya hati-hati mengambil riwayat. Itu adalah dusta!," jelasnya.
"Itu Nabi ke mana bahkan sampai gambarnya seperti kuda perempuan," tambahnya.
Dalam hadis riwayat di atas telah menjelaskan sifat-sifat atau ciri-ciri dari buraq memang berwarna putih, bahkan lebih besar dari ukuran hewan keledai.
"Kemudian melompatnya sangat jauh sekali, sejauh mata memandang. dan bisa melakukan perjalanan yang cepat sekali. Buraq itu sudah ada kendalinya, sudah ada pelananya, tempat duduknya indah," paparnya.
Kemudian, Buya Yahya menjelaskan di mana Rasulullah SAW dibawa oleh Malaikat Jibril. Kala itu beliau masih merasa kebingungan ketika melihat buraq.
Rasulullah SAW sebelum menunggangi kendaraannya memang buraq terlihat sangat liar saat dibawa Malaikat Jibril. Saat beliau mendekatinya tiba-tiba buraq langsung jinak.
"Dalam riwayat Imam Bukhari dan muslim, mula-mula waktu dibawa oleh Malaikat Jibril enggak mau gak ngerti mau dibawa ke mana," tuturnya.
"Akhirnya Malaikat Jibril berkata bahwa buraq akan dibawa ke orang yang paling mulianya makhluk Nabi Muhammad SAW," tandasnya.
Sontak, Buya Yahya menepis spekulasi kuda putih bersayap hingga berkepala seperti wanita sebagia ciri-ciri dari buraq. Hadis riwayat di atas mewakili bentukannya meski hanya berupa sifat.
(hap)
Load more