tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen baru-baru ini terang-terangan mengutarakan alasannya membela Garuda.
Ragnar Oratmangoen pernah bercerita seputar kepercayaan yang sebelumnya menjadi penganut agama Kristen.
Ragnar Oratmangoen beruntung bisa menjalani semasa kecilnya bermain bersama teman-temannya yang memeluk agama Islam.
Pada usia 15 tahun, pemain kelahiran asal Oss, Belanda itu akhirnya mantap mengucap dua kalimat syahadat.
Proses mualaf Ragnar tidak lepas dari tak jarang diajak teman-temannya pergi ke masjid, meski ia hanya menunggu di halaman tempat ibadah tersebut.
Ragnar mulai terketuk hatinya dan kini tidak pernah meninggalkan kebutuhan ibadahnya, selayaknya menjadi Muslim taat kepada Allah SWT.
Selain itu, pemain FCV Dender ini juga kerap kali mengakui sangat tertegun dengan seputar agama Islam di Indonesia.
Ragnar Oratmangoen kebetulan mengambil sumpah Warga Negara Indonesia (WNI) tidak semata-mata ingin bermain sepak bola.
Ia mengetahui tujuan paling utamanya adalah mewujudkan mimpinya memperkuat Timnas Indonesia.
Namun, pemain keturunan Kepulauan Tanimbar, Maluku itu juga menyebutkan faktor budaya di Indonesia sangat kental.
Ada banyak nilai-nilai agama menjadi ciri khas masyarakat Indonesia sebagai faktor pemicu Ragnar terkesima dengan Tanah Air.
Pemain kelahiran di Oss, Belanda itu juga tidak menginginkan nilai dan ilmu agama Islam di dalam dirinya luntur begitu saja.
Ragnar mengetahui mayoritas penduduk Indonesia memegang kepercayaan agama Islam. Hal ini tidak menyulitkan baginya tetap bisa beribadah, seperti shalat dan sebagainya.
Ia menambahkan bahwa, statusnya sebagai WNI bisa sering berjumpa dengan keluarga dari sang kakek di kampung halamannya di Fordata, Kepulauan Tanimbar, Maluku.
"Islam merupakan bagian terbesar dalam hidup saya. Hal ini membuat saya merasa sudah menjadi bagian dari Indonesia dan masyarakatnya," ungkap Ragnar Oratmangoen dikutip tvOnenews.com dari Kita Garuda, Sabtu (25/1/2025).
Saat momen latihan bersama Timnas Indonesia ketika dinaungi Shin Tae-yong, Ragnar tidak jarang mendengar suara adzan di sekitarnya.
Sebaliknya, ia sangat jarang bisa beribadah bahkan dengar adzan sekali pun saat masih menjadi warga negara Belanda dan bermain sepak bola di negara asalnya.
Ia juga dapat berkesempatan menjalani ibadah umrah bersama pemain lokal beragama Islam sebelum pertandingan Timnas Indonesia melawat kandang Arab Saudi.
"Saya sudah mengetahui seperti apa kehidupan orang-orang yang beragama Islam di Indonesia. Tentu saja kondisi seperti ini berbeda dengan di Belanda," jelas Wak Haji.
Ragnar tidak bisa berkata-kata dan merasa bahagia demi mewujudkan asta cita Timnas Indonesia lolos merebut tiket Piala Dunia 2026, selain bebas memenuhi kebutuhan spiritualnya sejak WNI.
"Jadi saya bahagia bisa menjadi bagian dari salah satu negara Muslim terbesar," tandasnya.
(hap)
Load more