tvOnenews.com - Pendakwah Buya Yahya menyoroti orang mukmin menggencarkan puasa di bulan Ramadhan sampai melupakan shalat lima waktu.
Menurut Buya Yahya, puasa Ramadhan tidak bolong selama sebulan penuh tanpa mengerjakan ibadah shalat wajibnya masih mending, walaupun sikap ini tidak dibenarkan dalam agama Islam.
"Alhamdulillah jika ada orang sering meninggalkan shalat masih berpuasa," ungkap Buya Yahya dalam suatu kajiannya dinukil melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Sabtu (25/1/2025).
Puasa Ramadhan dan shalat lima waktu merupakan ibadah yang wajib. Artinya, umat Muslim mendapat perintah tidak boleh meninggalkan keduanya.
Puasa Ramadhan dan shalat bahwasanya telah bersifat mutlak, sebagaimana atas perintah dari Allah SWT agar mereka melaksanakan ibadah wajibnya.
Ada pun hukum puasa bersifat wajib berlaku saat mengarungi bulan Ramadhan. Umat Muslim tidak boleh meninggalkannya selama sebulan penuh.
Waktu pelaksanaan puasa Ramadhan biasanya memiliki hitungan dimulai dari 29 hari hingga 30 hari. Mereka wajib menahan rasa lapar dan dahaga sejak matahari terbit.
Waktu imsak berfungsi tanda umat Muslim tidak boleh sentuh makanan dan minuman, dan adzan Subuh menjadi titik puasa dimulai selama Ramadhan.
Umat Muslim sesungguhnya menjalankan tugas seberapa jauh keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Sebab, puasa juga ibadah menahan diri dari hawa nafsu dan menjauhi segala perbuatan maksiat.
Dalil Al Quran dari Surat Al Baqarah Ayat 183 mengabadikan perintah berpuasa Ramadhan, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah, 2:183)
Tidak sedikit umat Muslim berusaha puasanya dikerjakan secara penuh, namun mereka sampai lupa kebutuhan ibadah shalatnya.
Sejatinya umat Muslim mendapat perintah secara tegas menjalani shalat lima waktu tertuang dalam Surat Al Baqarah Ayat 43, Allah SWT berfirman:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
Artinya: "Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." (QS. Al Baqarah, 2:43)
Mereka juga setidaknya wajib memelihara shalat lima waktu diterangkan dari Surat Al Baqarah Ayat 238, Allah SWT berfirman:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Artinya: "Peliharalah semua shalat (Fardhu) dan shalat Wusta. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk." (QS. Al Baqarah, 2:238)
Sebagai pendakwah, Buya Yahya menjelaskan kondisi orang mukmin tidak bisa pelihara kebutuhan shalat, namun lebih mengutamakan puasa Ramadhan.
Ia menganggap orang-orang tersebut masih ada niat selayaknya sebagai umat Muslim menjalankan perintah dari Allah SWT.
Ia tidak ingin pusing soal adanya kekurangan kebutuhan ibadah, baik antara rajin shalat lim waktu dan puasa Ramadhan.
"Yang parah itu sudah tidak shalat juga tidak berpuasa," katanya.
Meski begitu, pengasuh LPD Al Bahjah ini berpesan agar keduanya tetap dikerjakan. Bulan Suci Ramadhan pada dasarnya menjadi ajang momentum berlomba-lomba mengejar pahala.
Selain itu, pendakwah kelahiran asal Blitar ini juga mengulas betapa bahayanya shalat Fardhu' ditinggalkan baik secara sengaja dan tidak sengaja.
Umat Muslim meninggalkan shalat lima waktu khususnya dilakukan secara sengaja, menurut dia, bisa dapat dosa besar.
Kendati demikian, Buya Yahya menghargai usaha bagi mereka tetap bersikeras memenuhi puasa Ramadhan tanpa bolong, meskipun ada kekurangannya terletak tidak shalat Fardhu'.
Buya Yahya berbagi pesan kepada orang lain tidak perlu menyudutkan orang yang punya niat besar berantusias memenuhi puasa Ramadhan tanpa didampingi shalat.
"Kalau masih ada orang yang melaksanakan puasa Alhamdulillah, jangan malah dibilang ‘puasa apaan tidak shalat’ jangan begitu dong," pesannya.
Penceramah berbasis modern ini juga mengajak apabila ditemukan adanya orang puasa tanpa shalat, sebaiknya terus diingatkan agar sama-sama berjuang menjadi golongan selamat di hari Kiamat nanti.
Sikap mencela orang lain juga tidak dibenarkan, sebagaimana manusia dinobatkan makhluk sosial untuk saling tolong-menolong. Terutama mengenai kebutuhan ibadahnya sehari-hari.
"Ada orang shalat lima waktu, tapi dia tidak puasa, ada yang puasa tapi tidak shalat lima waktu, itu masih Alhamdulillah. Yang repot itu, sudah tidak shalat, tidak puasa," tandasnya.
(hap)
Load more