tvOnenews.com - Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa Al-Qur'an, surat Ali Imran ayat 110 menyebutkan bahwa umat Islam adalah "umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.
“Maka berdasarkan firman Allah SWT itu, manusia disuruh untuk melakukan hal yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah,” ujarnya dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta pada Minggu (26/1/2025).
Ia kemudian melanjutkan bahwa, ayat ini menjelaskan posisi ideal umat Islam sebagai komunitas pembawa kebaikan.
Namun ia mengingatkan, menjadi umat terbaik bukanlah label yang diwariskan begitu saja, melainkan amanah yang harus diwujudkan melalui keimanan, amal saleh, dan kontribusi nyata bagi umat manusia.
“Rasulullah saw sebagai teladan utama telah menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip Islam diterapkan dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan harmonis,” tandasnya.
Ajaran Rasulullah SAW kata Kamaruddin mencakup hubungan vertikal (hablum minallah) dan horizontal.
“Vertikal yaitu ketaatan kepada Allah SWT, serta hubungan horizontal (hablum minannas), yakni interaksi yang adil dan penuh kasih sayang dengan sesama manusia,” ungkapnya.
Selain dua hubungan itu, Kamaruddin mengingatkan bahwa Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan alam (hablum minal 'alam).
“Yang mencakup kewajiban untuk merawat lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab. Prinsip-prinsip ini terangkum dalam konsep Khaira Ummah,” jelasnya.
Kamaruddin kemudian menjelaskan tentang Mabadi Khaira Ummah atau prinsip-prinsip dasar yang dirumuskan untuk membangun komunitas ideal dan unggul.
Prinsip ini menurutnya menawarkan fondasi etis dan praktis untuk membangun masyarakat yang unggul dan berakhlak mulia.
Dalam Mabadi Khaira Ummah setidaknya ada lima prinsip utama antara lain:
Prinsip pertama katanya adalah kejujuran, inilah pilar utama dalam membangun kepercayaan.
“Dalam konteks masyarakat modern, kejujuran bukan hanya menjadi dasar hubungan interpersonal, tetapi juga landasan tata kelola pemerintahan dan transparansi dalam berbagai sektor kehidupan,” ujar Kamaruddin.
Prinsip kedua kata Kamaruddin adalah amanah melibatkan kemampuan untuk memikul tanggung jawab, baik sebagai individu maupun masyarakat.
“Menepati janji adalah inti dari integritas yang diperlukan dalam hubungan antarmanusia, termasuk dalam menjaga komitmen terhadap kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Sementara yang ketiga adalah keadilan yang merupakan prinsip universal yang melampaui batas agama, bangsa, dan kelas sosial.
“Prinsip ini mendasari sistem hukum yang inklusif dan mendukung pemerataan sumber daya alam secara berkelanjutan,” jelas Kamaruddin.
Keempat adalah solidaritas sosial, ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global, termasuk krisis kemanusiaan dan lingkungan.
“Prinsip ini mendorong kolaborasi lintas bangsa untuk menciptakan solusi kolektif,” tuturnya.
Kelima adalah konsistensi dalam menjalankan nilai-nilai Islam. Hal ini guna memastikan keberlanjutan usaha umat dalam menyelesaikan persoalan manusia dan alam, meskipun menghadapi tantangan besar.
“Prinsip Mabadi Khaira Ummah memiliki relevansi yang sangat kuat dalam menghadapi dua isu utama abad ini: krisis kemanusiaan dan kerusakan lingkungan,” tegasnya.
Maka kelima prinsip itu harus diingat oleh setiap Muslim, agar lingkungan yang merupakan pemberian Allah SWT ini dapat terjaga dengan baik.
Prinsip-prinsip itu dijelaskan oleh Kamaruddin ketika membahas tema tentang Pilar Umat Terbaik (Mabadi Khairu Ummah) untuk Kemanusian dan Keberlanjutan Lingkungan saat menjadi pembicara kunci pada sessi yang bersamaan dengan Menteri Agama Arab Saudi. (put)
Load more