tvOnenews.com - Tak pernah terbayangkan, Shin Tae-yong akan pulang ke Korea Selatan setelah kursi pelatih Timnas Indonesia kini diisi oleh Patrick Kluivert.
Di awal tahun 2025, PSSI membuat kejutan dengan keputusan memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Padahal dalam lima tahun terakhir, Shin Tae-yong telah memberikan banyak kontribusi untuk Timnas Indonesia hingga menorehkan prestasi.
Kini Timnas Indonesia telah memasuki era baru dengan ditunjuknya Patrick Kluivert sebagai perancang strategi yang baru saat Australia dan Bahrain berada di depan mata.
Timnas Indonesia akan bertandang ke markas Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025.
Pelatih Shin Tae-yong telah kembali ke Korea Selatan pada Minggu (26/1/2025), para suporter Timnas Indonesia juga ikut mengantarkan STY terakhir kalinya.
Sebelum kepergiannya, ia sempat mengucapkan pesan terima kasih hingga merasa terharu.
“Saya berterima kasih sudah diantar seperti ini, Coach Shin merasa terharu sekali,” ungkap Shin Tae-yong di Bandara Soekarno Hatta, pada Minggu (26/1/2025).
“Biar bagaimanapun anak-anak timnas dianggap seperti anak sendiri,” ujarnya yang diterjemahkan oleh Jeje.
“Walaupun ganti pelatih, para pemain jangan merasa kecewa. Para pemain harus dapat membangun chemistry baik dengan pelatih yang baru,” imbuhnya.
“Coach Shin berdoa agar Timnas Indonesia bisa mendapat tiket ke Piala Dunia 2026,” sambung STY.
“Terima kasih untuk semuanya coach, mari tetap bersatu dan pastikan kita mencapai tujuan kita,” kata Ragnar Oratmangoen.
Tak hanya itu, Ragnar memberikan pesan menyentuh kepada para suporter Skuad Garuda, serta meminta untuk terus mendukung tim yang sedang berjuang ini.
Ragnar Oratmangoen tegaskan betapa pentingnya peran suporter dalam perjuangan Timnas Indonesia untuk mencapai mimpi besar berlaga di Piala Dunia 2026.
Dirinya meminta agar para pendukung tetap setia menemani perjalanan tim.
“Saya harap kalian terus mendukung saya dan rekan-rekan saya sehingga kita bisa terus melangkah bersama mewujudkan mimpi-mimpi kita,” ujar Ragnar dikutip dari laman kitagaruda.
Wak Haji mengungkapkan rasa optimisnya terhadap masa depan Timnas Indonesia. Semangat dan dukungan dari suporter sangat berarti bagi tim.
Sebab ia mengaku selalu merasakan bahagia ketika bermain dengan Jay Idzes dan kawan-kawan karena sambutan hangat dari para pendukung.
“Saya ingin berterima kasih kepada semua. Itu atas dukungan dan kepedulian yang telah kalian berikan kepada saya,” ujarnya.
“Saya harap saya bisa membalasnya dengan apa yang saya tunjukkan di lapangan,” terusnya.
Tak hanya saat mendapatkan dukungan dari para suporter saja, sebagai seorang pemain bola yang mualaf, dirinya merasakan kebebasan saat berada di Indonesia.
Ragnar terlahir dari keluarga non-muslim, sehingga keputusannya menjadi mualaf bukanlah perkara yang mudah.
Ia lebih menyukai ketika tinggal di Indonesia yang mayoritas beragama Islam dibandingkan dengan Belanda.
Di Indonesia Wak Haji merasakan kenyamanan karena tingkat toleransi yang tinggi. (kmr)
Load more