tvOnenews.com - Setelah diberhentikan dari kursi pelatih oleh PSSI, Shin Tae-yong telah kembali ke Korea Selatan pada Minggu (26/1/2025).
Saat Shin Tae-yong akan pulang ke Korea Selatan, banyak suporter Timnas Indonesia yang ingin mengantarkannya untuk terakhir kali.
Sebab, pelatih Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi kepada Timnas Indonesia selama lima tahun terakhir hingga memberikan prestasi.
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube KBS WORLD Indonesia, Shin Tae-yong menceritakan pengalaman pertamanya saat berkenalan dengan Timnas Indonesia.
Menurutnya, menerima tawaran PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia bukanlah keputusan yang mudah.
Awalnya ia merasa ragu untuk menerima tantangan besar ini, hingga akhirnya menerima tawaran tersebut.
Baginya menjadi pelatih Timnas Indonesia merupakan sebuah langkah yang penuh risiko namun juga menjadi sebuah kesempatan untuk berkembang.
“Sebenarnya ini adalah keputusan yang sangat sulit. Selama menjadi pelatih, saya tidak pernah berpikir akan pergi ke Indonesia,” ungkap Shin Tae-yong pada tayangan YouTube KBS WORLD Indonesia.
Dirinya mengungkapkan pengalaman pertamanya menyaksikan permainan Timnas Indonesia saat melawan Malaysia.
Sayangnya, Indonesia harus menerima kekalahan telak dengan skor 3-0.
“Saat pertama kali ada tawaran dari Indonesia, saya melihat tim Indonesia seperti apa saat di Kuala Lumpur, Malaysia ada pertandingan melawan Malaysia,” ujarnya.
“Saya ingat Indonesia kalah 3-0. Saat itu, ketua PSSI dan para staf datang ke Malaysia untuk meeting dengan saya sambil menonton pertandingan itu,” sambungnya.
Meski ia mengaku sempat merasa pesimis terhadap kualitas permainan Timnas Indonesia dan meragukan kemampuannya agar bisa meningkatkan performa tim Merah Putih.
“Tetapi, karena saya suka tantangan yang sulit dan nekat, saya pikir akan seru jika dicoba. Bekerja dengan mereka juga pasti akan menyenangkan,” tuturnya.
Selain itu, Coach STY mulai rela belajar dan memahami budaya dan agama Islam agar dapat memahami para pemain dalam menjalani ibadah.
Sejak awal kedatangannya pada tahun 2019, dirinya merasa asing dengan budaya dan kebiasaan para pemain dalam menjalankan ibadah.
“Saat saya baru datang, saya berusaha untuk memahami budaya Islam,” kata STY dilansir dari Sportalkorea.
“Bahkan ada seorang dokter beragama Islam di Jakarta. Saya pun mengundangnya untuk mendengarkan budaya Islam selama sekitar tiga jam,” imbuhnya.
Bahkan selama menjadi juru taktik skuad Garuda, pelatih asal Korea Selatan itu berjanji akan menyesuaikan jadwal latihan dengan waktu ibadah para pemain.
“Saya berjanji kepada pelatih dan atlet lokal agar menghormati waktu beribadah mereka,” tegasnya.
“Dengan ini, saya jadi berkompromi dimana ada yang mengatakan ibadah itu bisa dilakukan dengan waktu tertentu. Saya melakukan dengan baik tanpa rasa tidak nyaman dalam latihan,” pungkasnya. (kmr)
Load more