tvOnenews.com - Puasa Ramadhan menjadi ujian bagi orang mukmin punya penyakit. Buya Yahya menjelaskan hukum untuk menjalani ibadah ini saat batuk kemudian menelan dahak secara sengaja.
Bagi mereka menelan dahak setelah batuk guna menghindari puasa Ramadhan menjadi batal. Buya Yahya memprediksi mereka sengaja telan karena tidak ingin ada sesuatu keluar dari mulutnya.
Buya Yahya menyayangkan dahak yang ditelan ketika puasa harus didasari dengan pemahaman. Kebetulan hukum hal ini menarik dibahas apabila batuk tidak terelakkan lagi saat beribadah pada Ramadhan.
"Jika tidak paham, oleh karena itu ibadahnya dianggap sah dan puasanya tidak batal," ungkap Buya Yahya dalam suatu ceramahnya dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Senin (27/1/2025).
Puasa Ramadhan merupakan anugerah yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Anjuran ini berguna bagaimana cara melawan hawa nafsu di kehidupannya.
Puasa bersifat wajib saat dikerjakan pada bulan suci Ramadhan, mengingat amalan ibadah ini telah bersifat mutlak dalam agama Islam.
Pada umumnya puasa sesungguhnya menahan rasa lapar dan minum yang dimulai dari waktu imsak hingga menjelang adzan Maghrib tiba. Tetapi ibadah wajib di Ramadhan ini juga bertujuan agar umat Muslim terhindar dari perilaku buruk.
Berbagai kegiatan kemaksiatan menjadi tantangan bagi umat Muslim. Sebab manusia tidak luput dari perbuatan dosa dan sangat berat ditinggalkan mereka di semasa kehidupannya.
Namun, ada kalanya puasa Ramadhan menjadi tantangan untuk orang yang sakit, apalagi punya penyakit bertahun-tahun tidak kunjung sembuh.
Kondisi sakit dalam puasa Ramadhan telah berdengung diabadikan dalam penjelasan Surat Al Baqarah Ayat 184, Allah SWT berfirman:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Baqarah, 2:184)
Berdasarkan dari berbagai kasus menyebabkan puasa batal karena mengalami sakit, antara lain nyeri kepala, dehidrasi kurang cairan, asam lambung kambuh.
Kemudian, penyebab lainnya meliputi diare, perut merasa sembelit hingga mengalami hipoglikemia.
Bagi orang mengalami batuk tentu menjadi pembahasan Buya Yahya. Penyakit ini rentan mengeluarkan dahak dari dalam tubuh.
Penyakit batuk saat menjalankan ibadah puasa tentu sering ditemukan, bahkan dari mereka ada yang tidak dan sengaja mengeluarkan dahak.
Pada umumnya dahak adalah cairan keluar dari organ tubuh dalam bentuk lendir dari produksian paru-paru dan sifatnya lembap karena adanya tenggorokan.
Menurut Buya Yahya, dahak yang keluar tidak sengaja tak bisa dianggap batal. Sebab bukan keinginan dari orang berpuasa tak ingin melanjutkan ibadahnya.
Sebaliknya, jika mengacu pada ludah yang ditelan karena mulut kering, bagi Buya Yahya harus mengetahui perbandingannya.
"Dahak yang sudah keluar dari makhraj atau tenggorokan jangan ditelan lagi, maka hendaknya dibuang," jelas dia.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menegaskan ludah telah dalam kondisi keluar dari tenggorokan, sedangkan dahak berasal dalam organ tubuh.
Ia mengatakan hal itu bisa mengacu dari batas makanan dan minuman yang masuk atau keluar, sebenarnya dimulai pada tenggorokan menentukan puasanya batal atau tidak.
"Maka dahak membatalkan puasa, apabila dahak benar-benar sudah keluar namun ditelan lagi, karena berasal dari dalam organ tubuh," tuturnya.
Lantas, bagaimana dahak keluar hasil dari batuk saat melaksanakan shalat di tengah waktu berpuasa Ramadhan?
"Jika keluar dahak, maka titipkan ke baju, nanti cuci bajunya, jangan diludahkan di area shalat," pesannya.
Ia berpesan seorang mukmin telah mengeluarkan dahak sampai membuat jadwal qadha puasanya, bahkan digantikan di bulan-bulan selain Ramadhan.
Cara mengqadha puasa, menurut pendakwah kondang itu, hanya merepotkan diri sendiri hanya perkara keluar dahak dari mulut.
"Bagi yang tidak mengetahui hukumnya, maka puasanya tetap sah dan tidak wajib mengqadha," tegasnya lagi.
"Allah Maha Mengetahui, pengasih, pemurah dan maha pemaaf," tukasnya.
(hap)
Load more