Jakarta, tvOnenews.com- Bagi umat muslim melaksanakan shalat sudah menjadi kewajiban sehari-hari. Menurut Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha pun juga mengingatkan.
Dalam pandangan Gus Baha umat Islam tidak boleh salah paham tentang jumlah shalat lima puluh waktu.
Sebelum kemudian berkurang menjadi lima waktu sebagaimana dikisahkan dalam peristiwa Isra Miraj.
"Jadi kamu tidak boleh punya keyakinan, sebetulnya Allah itu dari awal ngotot ingin membuat salat lima puluh waktu. Setelah melihat Nabi, menjadi tidak tega, berkurang jadi lima waktu," katanya seperti dikutip dari YouTube Santri Gayeng, Rabu (27/1/2025).
Mungkin ada pikiran yang mengatakan Allah SWT mengurangi jumlah shalat setelah ketemu Nabi. Sebab, hal ini bisa merusak tauhid atau akidah.
Dengan ini, Gus Baha menjelaskan yang benar secara ilmu tauhid, dari awal Allah SWT menghendaki lima puluh waktu dulu. Tetapi, pada hakikatnya, hanya lima waktu yang akan diberlakukan.
"Setelah Nabi Muhammad bertemu Allah, kemudian Allah mewajibkan kepada Nabi dan umatnya untuk melakukan shalat lima puluh waktu. Kemudian turun anugerah Allah, maka akhirnya dikurangi hingga tinggal lima waktu yang wajib dikerjakan," kata Gus Baha.
Sebab ini sama saja mengatakan bahwa ilmunya Allah sesuatu yang baru.
"Tidak boleh mengatakan Allah mengevaluasi ulang, akhirnya menjadi lima waktu. Keyakinan seperti ini tidak boleh karena menunjukkan ilmu Allah sesuatu yang baru, Allah jadi tahu setelah banyak evaluasi," kata ulama asal Rembang itu.
Kendatinya, kata Gus Baha Allah SWT juga tahu, peristiwa Isra Miraj akan dibenarkan oleh Abu Bakar. Juga setiap orang yang memiliki akal dan pemikiran yang segar, tapi diingkari oleh kafir Quraisy.
"Peristiwa ini seperti yang telah dikehendaki Allah pada zaman azali dahulu. Namun, meskipun lima waktu, pahalanya tidak berkurang dari salat lima puluh waktu," ucap Gus Baha.
Sehubungan dengan keutamaan shalat dalam Islam. Juga disampaikan Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).(klw)
waallahulam
Load more