Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Mulyadi menyampaikan laporan pengelolaan dana haji terkini menyentuh angka Rp171 triliun untuk memelihara nilai pokok dana yang dikelola oleh pihaknya.
"Nilai manfaat juga mengalami pertumbuhan positif yang tetap terjaga, untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraannya," ungkap Mulyadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (28/1/2025).
Ia megatakan pengelolaan keuangan haji sebagai tujuan utama untuk menjaga manfaat dan terus menumbuhkan jaminan mendukung kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji.
Ia menyampaikan kabar terkini jumlah dana haji yang telah dikelola saat sebagai pembicara dalam agenda silaturahmi bertajuk "Kafeb Talks FEB" diadakan oleh keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.
BPKH mengelola dana haji, kata dia, berkat penggunaan teknologi digital. Hal ini upaya mendukung adanya pengelolaan yang transparansi dan akuntabilitas.
Seluruh aspek pengelolaan penting menggunakan prinsip berbasis Good Corporate Governance (GCG). Ia mengatakan penerapan tersebut berguna untuk laporan hasil dana haji yang disebarkan kepada masyarakat khususnya calon jemaah haji.
"BPKH telah memperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK atas laporan keuangannya sejak berdiri, sebagai bukti komitmen kami dalam menjaga amanah umat," jelas dia.
Ia mengharapkan para peserta yang hadir bisa melek terhadap teknologi digital yang kini kian berkembang dan dapat dimanfaatkan sebagai membentuk peluang bersaing di bidang industri.
"Teknologi juga memungkinkan kita untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, bahkan kebermanfaatan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan dana umat seperti yang kami lakukan di BPKH," ucapnya.
Ia mengatakan sebagai upaya menjadi pemimpin masa depan harus berani ambil risiko untuk selalu berkipir maju dan terus melangkah ke depan.
"Ukurlah diri kita, apakah kita berani menempuh perjalanan yang begitu terjal dalam karir kita ke depan? High risk, high return, tempuhlah perjalanan yang terjal untuk meningkatkan kapasitas diri," tandasnya.
(ant/hap)
Load more