"Dikukuhkan masalah keimanan kepada Tuhan yang Maha Tunggal, biasanya kalau sudah masuk mualaf itu sudah beres," tuturnya.
"Kalau masih belum beres enggak akan masuk Islam, biasanya sudah jelas meyakini tidak ada Tuhan selain Allah, selesai," lanjutnya.
Perihal etnis Tionghoa beragama Islam, kata Buya Yahya, tentu tidak mudah saat menghadapi adanya momen perayaan Imlek 2025.
"Sebagai seorang mualaf, memang cukup berat karena kita punya tugas juga untuk berdakwah, terlebih lagi ke keluarga yang belum memeluk agama Islam," terang dia.
Tidak sedikit masyarakat Tionghoa memeriahkan Imlek 2025, sebab tahun baru ini sangat melekat dan sebagai budaya dari etnis tersebut.
Saat Imlek juga sering kali menjadi ajang menikmati kebersamaan dengan keluarga, seperti halnya dari kasus Richard Lee sebagai mualaf tidak ingin buang kesempatannya pada perayaan tersebut.
Bagi Buya Yahya, umat Muslim masih boleh menyemarakkan perayaan Imlek, selama masih berpegang teguh terhadap syariat agama Islam.
Load more