tvOnenews.com - Pendakwah kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha berbagi kisah Nabi Musa AS menangis tersedu-sedu kepada Rasulullah SAW.
Sebagai pendakwah, Gus Baha menegaskan kecemburuan Nabi Musa AS sebenarnya tidak memiliki masalah pribadi kepada Rasulullah SAW.
"Ada percakapan Musa. Kalau saya (Musa) itu kalau dengan Nabi Muhammad tidak masalah, sebab memang lebih baik beliau," ungkap Gus Baha dinukil dari kanal YouTube AbidiniyyahTV, Rabu (29/1/2025).
Kisah Nabi Musa AS menangis di mana Rasulullah SAW sedang naik menuju langit ketujuh dan lanjut ke Sidratul Muntaha.
Berdasarkan tafsir dalam Surat Al Isra Ayat 1, Rasulullah SAW pergi menuju Masjid Al Aqsa berangkat dari Masjidil Haram untuk terbang ke Sidratul Muntaha ditemani Malaikat Jibril.
Saat menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW menggunakan Buraq sebagai kendaraan dalam peristiwa Isra Miraj.
Di langit kesatu, Rasulullah SAW kebetulan bertemu dengan Nabi pertama kali, yakni Nabi Adam AS.
Setelah itu lanjut menuju langit kedua yang di sana bersua dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS. Di langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf AS.
Kemudian, Rasulullah SAW yang ditemani Jibril bertemu Nabi Idris AS di langit keempat sebelum melihat Nabi Harun AS di langit kelima.
Ketika di langit keenam kebetulan bertemu dengan sosok Nabi Musa AS dan setelahnya bersua dengan Nabi Ibrahim AS sebagai penghuni di langit ketujuh.
Gus Baha mengingatkan kepada umat Muslim saat peristiwa Isra Miraj, tercipta momen haru bahkan kesedihan dialami Nabi Musa AS.
Murid kesayangannya Mbah Moen itu memaparkan bahwa, Nabi Musa AS telah mengetahui umat Islam sebagai umat Rasulullah SAW.
Nabi Musa AS membandingkan umatnya dengan orang Islam yang mengikuti anjuran dan perintah dari Nabi Muhammad SAW.
"Tetapi umat Nabi Muhammad juga lebih mulia dari umatku di sisi Allah," terang dia.
Pendakwah asal Rembang itu menjelaskan momen kesedihan itu ketika Nabi Musa AS berada di langit ketiga atau keempat dan Rasulullah SAW tengah lewat untuk pergi ke Sidratul Muntaha.
Ia menuturkan Nabi Musa AS saat itu bahkan sampai menggerutu bahwa Rasulullah SAW menyalip derajatnya.
"Nabi Musa berkata sambil menggerutu, kenapa Nabi baru, kok dapat derajat tinggi. Karena Nabi Musa juga manusia. Lalu berkata (gremeng), saya tidak pernah mengira ada orang yang diangkat derajatnya melebihi saya," paparnya.
"Bahwasanya umat saya (Bani Israil) sudah yakin bahwa saya nabi terbaik di sisi Allah, terus bagaimana ini?," sambung dia menambahkan.
Lebih lanjut, Gus Baha mengatakan sebenarnya Nabi Muhammad SAW sempat merasa heran, tak heran kebingungan ini terjadi saat melihat Nabi Musa AS menangis dan pasang raut wajah bahwa Rasulullah SAW menyaingi derajatnya.
Rasulullah SAW pun menanyakan sikap Nabi Musa AS yang menangis bahkan cemburu kepadanya. Jibril memberikan jawabannya terkait karakter dimiliki Nabi Musa AS.
"Allah sudah tahu watak dan kebiasaan Nabi Musa, jadi tidak mempermasalahkan," tutur Gus Baha.
Pendakwah usia 54 tahun itu mengingatkan tidak boleh ada kekeliruan terhadap karakter Nabi Musa AS yang dinilai hasud. Sesungguhnya beliau hanya merasa derajatnya tersalip oleh Rasulullah SAW.
Kesedihan Nabi Musa AS juga tidak berlarut-larut. Sebab, ia menjadi peran penting berbagi solusi kepada Rasulullah SAW agar negosiasi jumlah ukuran shalat yang semulanya 50 waktu berubah menjadi lima waktu saja.
(hap)
Load more