Imam Besar Masjid Istiqlal itu tidak lagi merasa terkejut seluruh agama terlibat sebagai panitia. Sebab MTQ Internasional di Indonesia menjadi ajang terciptanya toleransi.
"Bahkan juga nyanyian-nyanyian Mars MTQ-nya itu pun juga pernah dinyanyikan oleh kelompok penyanyi Katolik atau Protestan," terangnya.
Ia menginformasikan tidak sedikit negara merasa heran dan kagum terhadap penyelenggaraan tersebut yang tidak pernah dihentikan demi meningkatkan betapa pentingnya toleransi.
"Bahwa tidak ada negara yang secara sistematis dan secara rutin dari tahun 1970 sampai sekarang ini non-stop, tidak pernah berhenti MTQ," katanya.
Soal MTQ di daerah, Menag RI itu menyebutkan penyelenggaraan ini telah menciptakan ekosistem perekonomian bagi masyarakat sekitar.
"Nah inilah hebatnya Indonesia mampu menyelenggarakan MTQ itu sebagai pesta rakyat dan menghibur masyarakat, bukan hanya untuk umat Islam tetapi juga adalah bangsa Indonesia seluruhnya," ucapnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu berani menjamin bahwa tidak ada lembaga kesenian yang mampu menampilkan diri mampu bertahan di tengah masyarakat selain kegiatan MTQ.
Load more