Sesungguhnya instrumen utama dan kewajiban dalam syar'i, membangun persatuan umat. Tidak ada alasan lagi tengah mengalami kondisi tertentu sebagai penghalang mereka untuk bersatu.
Sebaliknya, umat Muslim terpecah-belah hanya menyebabkan musuh diuntungkan dan kita sangat rugi. Hal ini menandakan agama Islam mudah diruntuhkan oleh para musuh.
Khatib mengambil contoh kisah dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan terus menyerang para pemuka Romawi, Abdullah bin Zubair hingga para menteri saat di hadapan Kaisar Justianus II. Sangat jelas pernyataannya membuktikan musuh punya kesempatan emas menyerang dalam kondisi tersebut.
Artinya, konflik satu sama lain apalagi sesama umat hanya membuat musuh senang. Sebab perpecahan ini sangat dahsyat melemahkan kekuatan umat Muslim rentan menuju jurang kehancuran.
Kemunculan anjuran persatuan sebagai instrumen dan fondasi fundamental bahwa umat Muslim benar-benar kuat. Penerapan ini guna menimbulkan kejayaan.
Dalil Al Quran dari Surat Al Hujurat Ayat 10 telah jelas menegaskan sesama umat Muslim adalah saudara, Allah SWT berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati." (QS. Al Hujurat, 49:10)
Mengapa umat Islam kadang-kadang mengalami keterpurukan? Sesungguhnya karena disebabkan adanya konflik. Pada akhirnya berpecah-belah dan sulit bersatu.
Load more