tvOnenews.com - Kisah mualaf rekan mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sekaligus kiper legenda Timnas Korea Selatan, Lee Woon-jae patut menjadi inspirasi.
Sebagai sahabat mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, Lee Woon-jae memiliki kisah menarik selain berstatus kiper legenda Korea Selatan juga tidak ragu menjadi mualaf.
Uniknya Lee Woon-jae memutuskan masuk agama Islam dan menyandang mualaf ketika dirinya menampilkan permainan terbaiknya pernah unjuk gigi di Piala Dunia.
Lee Woon-jae bersinar saat tampil di Piala Dunia 2002 sebelum resmi mualaf. Tak hanya itu, ia juga pernah membela Korea Selatan di Piala Dunia 1994, 2006, serta 2010.
Namun, masa emasnya benar-benar terjadi ketika tampil di Piala Dunia 2002. Meskipun Korea Selatan masih belum mampu mengalahkan Jerman.
Kebetulan kala itu Taeguk Warriors bisa menembus babak semifinal Piala Dunia 2002 saat di bawah naungan pelatih Guus Hiddink dan hanya mampu finish di posisi ke-4.
Momen ciamik Lee menunjukkan kemampuannya saat tendangan Joaquin Sanchez sebagai legenda Spanyol dan Real Betis mampu ditepis olehnya ketika menendang di kotak penalti.
Tak heran, sahabat Shin Tae-yong itu menyabet julukan disebut ebagai "Spider Hand" karena menjadi penyelamat gawang utama Korea Selatan pada eranya.
Dalam versi IFFHS periode abad ke-21, Lee sukses mendapat penobatan sebagai kiper Asia terbaik di dunia. Ini mengingat penampilan emasnya terjadi dari 2001 hingga 2011 silam.
Kiprahnya bersama Korea Selatan, Lee dan Shin Tae-yong pernah menjadi teman seangkatan. Meski Taeguk Warriors lebih dulu menggunakan jasa mantan pelatih Timnas Indonesia.
Dua tahun kemudian setelah Shin Tae-yong memperkuat Korea Selatan, Lee Woon-jae akhirnya mendapat kesempatan berseragam untuk membela negaranya sendiri.
Merujuk dari data Transfermarkt, perbandingan penampilan Shin Tae-yong dan Lee tentu jauh berbeda. Kiper legenda Korea Selatan itu mencatatkan 131 pertandingan. Ada pun STY sapaan akrabnya, hanya mengoleksi 23 penampilan saja.
Bersama Korea Selatan, Stadion Jakabaring, Palembang menjadi saksi ketika Lee Woon-jae menjadi penyelamat negaranya saat menekuk Jepang lewat adu penalti dengan skor akhir 6-5.
Di tengah masa emasnya sampai berstatus kiper legenda Korea Selatan, mengingat Lee Woon-jae menyempatkan ucap dua kalimat syahadat pada 2004.
Lee mengakui kehidupannya sempat hilang arah, walaupun menjadi pesepak bola profesional dan populer berkat kiprahnya di Piala Dunia.
Setelah mualaf, kehidupan Lee mengalami perubahan drastis. Bahkan ia tidak ingin membuang kesempatannya untuk selalu menjaga ibadahnya sebagai kewajiban penganut agama Islam.
Lee yang telah berstatus Muslim selalu mengerjakan shalat Fardhu'. Pertandingan sepak bola tidak menghalanginya untuk beribadah.
Ia juga menyempatkan shalat Fardhu ketika menjalani aktivitas selain bermain sepak bola.
Rekan Shin Tae-yong itu juga selalu menikmati momentum melaksanakan puasa sebagai kewajiban ibadah di bulan suci Ramadhan.
"Setelah memeluk agama Islam hidup saya lebih tenang dan punya tujuan yang jelas," kata Lee Woon-jae dilansir tvOnenews.com dari laman Islamicmovement.org, Kamis (30/1/2025).
Lee sebenarnya tidak ingin lebih jauh memamerkan status kepercayaan agamanya yang baru sejak mualaf dan menginjak usia 31 tahun. Terutama mengenai alasan mantap memeluk agama Islam.
Kendati demikian, faktor namanya yang melejit mengharuskan Lee berbagi kisah inspirasi hidupnya telah menemukan hidayah.
"Beruntung, saya tinggal di Korea Selatan yang warganya memiliki toleransi tinggi," tukasnya.
(hap)
Load more