"Nabi itu kalau shalat mulutnya bergerak atau diam. Kata Khabbab, Nabi kalau shalat mulutnya bergerak. Di mana kau mengetahuinya? Karena jenggotnya bergerak," terang UAS sambil mengulas kisah Khabbab.
Dalam kisah Khabbab, penceramah kondang asal Sumatera itu menyimpulkan mulut harus digerakkan, salah satu kebiasaan Nabi SAW saat shalat.
Ia tak lupa mengingatkan tidak ada batasan mulut harus bergetar antara shalat Fardhu dan sunnah.
"Jadi shalat itu mulut bergerak. Walaupun shalat Dzuhur, shalat Ashar, shalat Qobliyah, meskipun shalat ba’diyah, membaca Fatihah macam Jahar," tuturnya.
UAS juga menambahkan mulut yang digerakkan sangat berguna agar shalat menjadi khusyuk.
"Kalau mulut bergerak, membantu tumakninah, kalau mulut bergerak membantu kekhusyukan," tandasnya.
(hap)
Load more