Jakarta, tvOnenews.com- Wenny Myzon tengah menjadi sorotan publik hingga viral di media sosial (Medsos). Hal ini buntut tingkah 'tengil' yang mengejek masyarakat kelas BPJS kesehatan.
Belum usai dengan tingkahnya itu, kini Wenny Myzon mengatakan kalau ada sosok pejabat diduga melakukan korupsi.
Video Wenny Myzon tersebut heboh di Medsos, ia menyebut kalau masyarakat dengan status pekerja honorer harus mengantri terlebih dahulu.
Efeknya pun tak tanggung-tanggung, Wenny Myzon harus menelan pil pahit.
Buntut dari perilaku Wenny Myzon yang tidak pantas sebagai seorang pegawai BUMN dan langsung menuai kecaman dari publik itu.
Perusahaan mengambil langkah cepat, atas video tak terpuji Wenny itu, di mana PT Timah akhirnya memecat pegawainya.
"Setelah melalui proses evaluasi, dapat kami samapikan bahwa PT Timah Tbk telah mengeluarkan ketetapan dengan sanksi pemutusan hubungan kerja dengan yang bersangkutan," kata Anggii dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).
Belum kelar dengan video viralnya itu mengejek kelas BPJS. Wenny Myzon ini unggah lagi lewar lt akun TikTok pribadinya, menyebut ada salah satu pejabat yang berusaha menyingkirkannya.
Menurutnya, pejabat itu terindikasi melakukan praktik korupsi.
Secara terang-terangan dia menyebutkan bahwa dugaan praktik korupsi tersebut terjadi pada proyek pengadaan.
Tak tanggung-tanggung, bahkan ia menyebutkan bahwa salah satu pejabat memiliki kedekatan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski tak menyebutkan nama maupun inisial pejabat yang dimaksud, namun Wenny secara gamblang menyebutkan nominal uang yang diduga dinikmati pejabat itu sebesar 160 juta.
"Gak pernah nyebut-nyebut namanya, tapi selalu merasa. Berarti cerita orang-orang bener dong, duit Rp 160 juta, uang sepatu itu duit negara loh, duit rakyat Indonesia. Nangis-nangis ya kemarin minta tolong Jaksa close case," tulis Wenny dalam akun TikToknya @wennymyzon1, dikutip Kamis (13/2).
Pandangan Islam
Sehubugan ucapan Wenny Myzon tersebut, mengingatkan pada pesan Ustaz Adi Hidayat (UAH) soal korupsi. Simak di bawah ini.
Dalam ceramahnya yang diunggah ulang akun Youtube, dede3823, kalau korupsi sama halnya dengan konsumsi (makan) uang haram.
"Perang terhadap korupsi memang terus digencarkan, namun kenyataannya masih banyak yang terjerumus. Kasus-kasus korupsi terus bermunculan, dan hampir dapat dipastikan tidak ada efek jera bagi para pelaku," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Bahayanya, dengan korupsi yang sama saja konsumsi segala bernilai haram tersebut akan bisa mendarat daging.
Ustaz Adi Hidayat pun menegaskan efek paling berbahaya jadi tertutup telinganya.
"Haram itu ketika masuk ke mulut, langsung tembus ke perut, dan beredar dalam tubuh, termasuk ke dalam daging-daging kita," katanya.
"Setelah itu, yang paling berbahaya adalah efeknya pada indera pendengaran," lanjut UAH.
Sehingga ketika seseorang makan harta haram, efeknya bisa membuat telinga menjadi "terhalang" dari suara yang baik, termasuk adzan yang berkumandang.
"Kalau sudah begitu, orang tersebut akan sulit mendengar adzan, bahkan susah untuk bangun shalat subuh," terang Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, lebih lanjut kata UAH selain pendengaran penglihatan juga terpengaruh oleh harta haram korupsi tersebut.
"Pandangan mata jadi terhalang. Kalau sudah demikian, meskipun diberi penjelasan dan nasihat, orang tersebut akan sulit menerima," jelasnya.
"Makan harta haram itu bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga merusak hati dan pikiran. Itu sebabnya sulit bagi orang yang terbiasa dengan harta haram untuk menerima nasihat dan peringatan," ungkap UAH. (klw)
Load more