tvOnenews.com - Ada satu kebiasaan masyarakat Indonesia ketika menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, salah satunya adalah munggahan.
Ketika munggahan, biasanya diadakan acara makan bersama, bermaaf-maafan, hingga mendoakan orang-orang terdahulu.
Selain itu, kadang ada yang menambahkan dengan ziarah kubur bersama anak dan saudara, bersih-bersih fasilitas ibadah seperti mencuci karpet hingga mengecat dinding masjid.
Lantas bagaimana hukum tradisi munggahan dalam pandangan Islam?
Prof. Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. atau yang akrab disapa Buya Yahya menjelaskan kedudukan hukum tradisi munggahan atau ruwahan dalam pandangan Islam.
“Jadi tradisi yang ada di masyarakat kita menjelang ramadhan membuat makanan itu (memiliki) makna yang agung,” katanya Buya Yahya, dikutip tvOnenews.com dari ceramahnya yang diunggah di kanal Youtube Al Bahjah TV.
Load more