Ia berharap bacaan Al-Qur’an yang benar bisa diketahui masyarakat luas, serta mendorong generasi mulai dari generasi anak-anak, generasi milenial, dan bahkan orang tua untuk mau mencintai dan selalu belajar Al-Qur'an.
Melalui kegiatan tersebut, dia berharap bisa memberikan pesan kepada masyarakat umum tentang nilai dasar ilmu baca Al-Quran.
Apalagi, kata dia, dalam membaca Al-Qur'an mengandung nilai ibadah, maka ketika membacanya harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ilmu bacaan Al-Qur'an, sehingga diperlukan pembelajaran Al-Qur'an dengan berbagai ilmu bacaan Al-Qur'an.
"Seperti makhorijul huruf yaitu tempat keluarnya huruf dan shifatul huruf yaitu sesuai dengan sifat-sifatnya huruf serta ilmu tajwid atau yang lainnya. Agar bacaan Al-Qur'an itu menjadi benar," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Rekor Muri Semarang Ari Andriyani menyampaikan harapan dengan metode Yanbu'a ini semakin mempermudah para santri dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dengan benar, sehingga tercipta generasi Qur'ani.
"Kami juga memberikan apresiasi. Kami umumkan dan mengesahkan pembelajaran huruf hijaiyah dengan metode Yanbu'a oleh santri sebanyak 3.320 peserta resmi tercatat di Muri. Bukan hanya rekor nasional, tetapi juga dunia," ujarnya.
Load more