tvOnenews.com - Dalam kehidupan manusia, syahwat merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah SWT sebagai ujian dan sarana keberlangsungan kehidupan. Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik, gejolak syahwat dapat membawa seseorang kepada perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu, Islam mengajarkan cara-cara efektif untuk mengendalikan nafsu syahwat agar tetap berada dalam batasan yang halal dan mendatangkan keberkahan.
Pada bulan Ramadhan yang suci ini, selain menahan lapar dan haus, setiap Muslim diajarkan untuk menahan hawa nafsu yang salah satunya bagiannya adalah syahwat.
Syahwat sendiri dalam bahasa Arab berarti keinginan atau dorongan kuat terhadap sesuatu, baik yang berkaitan dengan makanan, harta, maupun lawan jenis. Dalam Islam, syahwat terhadap lawan jenis diatur sedemikian rupa agar tidak menjerumuskan manusia dalam kemaksiatan. Allah SWT berfirman:
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Ali Imran: 14)
Maka berdasarkan ayat ini menunjukkan bahwa dorongan syahwat adalah sesuatu yang wajar dan alami, tetapi harus dikelola dengan cara yang benar.
Namun bagaimana jika ada seorang Muslim yang agar siang hari bisa menahan hawa nafsunya, ia dengan sengaja onani dan masturbasi sebelum menjalankan puasa Ramadhan?
Hal ini sebagaimana ditanyakan oleh salah seorang jemaah dalam sebuah kajian Buya Yahya.
Jemaah tersebut bertanya, bagaimana jika masturbasi itu dilakukan untuk melampiaskan hawa nafsu agar tidak mengganggu saat ia menjalankan puasa pada esok hari.
"Saya tidak kuat untuk menahan hawa nafsu untuk onani (masturbasi) agar besok seterusnya saat puasa, tidak ada lagi hawa nafsu. Jadi saya harus bagaimana Buya?," tanya jemaah tersebut.
"Saya memutuskan itu agar besok seterusnya, saat berpuasa tidak lagi kepikiran untuk onani, saya harus bagaimana Buya?" tambah sang jemaah.
Berikut penjelasan Buya Yahya yang dilansir dari tayangan youtube Al-Bahjah TV dengan judul "Sebelum Puasa Melakukan Onani Agar Tidak Kepikiran Saat Berpuasa, Bolehkah? - Buya Yahya Menjawab" yang diunggah pada 1 Mei 2020.
Buya Yahya kemudian menjawab, jika hawa nafsu tersebut tidak seharusnya dituruti.
"Ketahuilah bahwa yang namanya hawa nafsu itu malah enggak bisa dituruti," jawab Buya.
Buya Yahya kemudian melanjutkan, apabila hawa nafsu dituruti maka ia akan bertambah dan berlipat terus menerus.
"Kalau dituruti maka dia akan nambah," katanya. Buya mengungkapkan cara terbaik untuk menangani hawa nafsu yakni melawannya. Satu-satunya cara hawa nafsu itu dilawan," terang Buya menambahkan.
Buya Yahya juga menyampaikan jika hal tersebut adalah sia-sia, apabila orang tersebut sengaja membatalkan puasa hanya demi menuruti hawa nafsu dengan alasan agar hawa nafsu tersebut reda.
"Dia membatalkan puasa untuk melakukan keharaman yang membatalkannya (onani). Besok, setannya berbisik lagi kayak kemarin lagi, terus akan berkembang," papar Buya Yahya.
Buya Yahya lalu mengatakan, jika bukan seperti itu cara mengendalikan hawa nafsu.
Umat muslim harus tetap mengusahakan untuk berpuasa. Sebab jika hanya menuruti hawa nafsu maka tidak akan ada ujungnya.
"Bukan seperti itu. Usahakan puasa, bahkan puasa yang takut pada Allah, sering baca Alquran, jaga wudhu dan seterusnya. Jadi jangan, kalau seperti itu malah enggak akan beres," lanjutnya.
Bahkan apabila tetap menuruti hawa nafsu maka hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan hingga tua nanti.
Tak hanya itu, menurut Buya, hawa nafsu juga akan merusak diri orang tersebut.
"Karena hawa nafsunya dituruti, kalau hawa nafsu dituruti, sampai tua pun dia akan nyusul. Terus dia (hawa nafsu) akan merusak," ujar Buya Yahya.
Namun apabila seorang muslim terus berusaha untuk melawan hawa nafsu tersebut, maka hawa nafsu itu akan melemah dan hilang dengan sendirinya.
"Tapi kalau sudah dilawan, enggak bisa. Nanti lemah sendiri, hawa nafsu bosan enggak akan menggoda anda," ujar Buya.
Buya Yahya juga menyampaikan, bahwa jika hal tersebut berurusan dengan syahwat. Maka satu-satunya cara halal untuk menuntaskan hawa nafsu tersebut adalah menikah.
"Kalau urusannya syahwat Anda yang bergolak, ada pintu halal yaitu menikah," terang Buya.
Buya juga mengatakan, menikah itu sesungguhnya mudah. Namun yang menyulitkan adalah cara berpikir seseorang tentang pernikahan itu sendiri.
"Mudah menikah itu. Yang repot adalah cara berpikir tentang pernikahan, itulah yang mempersulit pernikahan," ujar Buya Yahya dalam kesempatan tersebut.
Wallahu’alam bishawab
(udn/put)
Load more