Tepat tahun 2014, Silvio Escobar mulai memahami sunat dan berniat mualaf.
Pemahamannya itu, sunat menakutkan karena ada bagian tubuhnya yang akan dipotong. Otomatis akan kehilangan alat kelamin.
"Tapi mungkin karena bahasa saya juga kurang bagus, mungkin saya salah paham, karena harus potong. Takut saya, jadi tahun 2014 tidak jadi," kata Silvio Escobar.
Berjalan satu tahun, tepat 2015 di Jakarta, mantan pemain Persija itu mantap mualaf usai mendapat penjelasan lengkapnya.
Informasi jelas dari seorang rekan lebih dulu jadi mualaf, ternyata yang dipotong hanya kulitnya.
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat," kata pemain yang kini membela Dejan FC tersebut.
Load more