Jakarta, tvOnenews.com- Siapa sangka pemain naturalisasi ini di awal merumput pernah dapat gaji cuma sejuta.
Sosoknya cukup populer di kalangan pecinta sepakbola. Sebab dia sempat tak tahu negara Indonesia.
Dia adalah Silvio Escobar, dalam ceritanya, ia merasakan perjalanan karirnya selama di Indonesia cukup menantang.
Berdasarkan informasi yang dirangkum tvOnenews.com pada Sabtu (15/3/2025), Escobar datang niatnya untuk bermain bola.
Tak disangka Pemain asal Paraguay ini tidak langsung merasakan indahnya sepakbola Indonesia.
Silvio Escobar cerita di awalnya ia sempat bermain sepak tarkam. Sempat bingung tapi untuk bertahan hidup.
Hingga ia merasakan namanya bermain dibayar murah sekitar sejutaan.
"Tahun 2015 saya mau ke Bali cuma liga berhenti sekitar 4 bulan atau 5 bulan, disitu saya kenal tarkam saya diajak agen Agung," kata Silvio Escobar, dikutip dari akun youtube Sport 77.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri gak ada," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, Silvio Escobar ini pun tertarik pada agama Islam.
Ia merasakan sesuatu yang berbeda. Hal yang tanpa ia sadari, karena sering berinteraksi dengan rekan satu timnya.
"Itu sebenarnya sedikit lucu ya. Saya datang dan teken kontrak bersama tim Liga 2 di Paraguay. Habis kesepakatan kontrak, saya balik ke rumah," katanya menjelaskan.
"Sebelum sampai rumah, bosnya (klub itu) telepon lagi. Terus dia tawarin saya ke Indonesia," kenang Silvio Escobar.
Tahu syarat masuk Islam yaitu syahadat dan sunat. Ia sempat merasa takut untuk khitan atau sunat.
Sebab dalam pemahamannya, itu sebagai hal yang menakutkan dalam prosesnya.
Berasal dari Paraguay, Escobar ternyata terlahir dari keluarga besar Katolik. Tentunya, bukan hal mudah untuk memutuskan pindah keyakinan.
Silvio Escobar memiliki niat memutuskan menjadi pemain mualaf di Indonesia bukan secara mendadak.
Keputusan itu ia ambil setelah mengenal kultur dan kehidupan sosial Indonesia.
Tepat tahun 2014, Silvio Escobar mulai memahami sunat dan berniat mualaf.
Pemahamannya itu, sunat menakutkan karena ada bagian tubuhnya yang akan dipotong. Otomatis akan kehilangan alat kelamin.
"Tapi mungkin karena bahasa saya juga kurang bagus, mungkin saya salah paham, karena harus potong. Takut saya, jadi tahun 2014 tidak jadi," kata Silvio Escobar.
Berjalan satu tahun, tepat 2015 di Jakarta, mantan pemain Persija itu mantap mualaf usai mendapat penjelasan lengkapnya.
Informasi jelas dari seorang rekan lebih dulu jadi mualaf, ternyata yang dipotong hanya kulitnya.
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat," kata pemain yang kini membela Dejan FC tersebut.
Barakaallah, setelah melalui berbagai proses, Escobar resmi menjadi WNI pada tahun 2020. Ia membuktikan cinta Tanah Air dengan mengajukan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Di Indonesia saat pertama kali, Escobar juga mengenal tarkam. Dia sempat beberapa kali main tarkam dan mendapatkan penghasilan. (klw)
Load more