Ternate, tvOnenews.com- Penggunakan stadion Gelora Kie Raha (GKR) sebagai tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah disetujui manajemen Maluku United. "Secara lisan, Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) juga telah bertemu langsung dengan pemilik (owner) dan menyampaikan hal yang sama. Owner meminta saya untuk membicarakan yang teknis karena ini berkaitan dengan kondisi rumput stadion yang terus dirawat," kata Perwakilan Manajemen Malut United, Asghar Saleh di Ternate, Ahad.
Untuk lebih detail membicarakan masalah ini, rapat antara Pihak Malut United dengan PHBI telah digelar di kantor Kementerian Agama. Pada prinsipnya pemilik memberikan persetujuan karena ini berkaitan dengan pelayanan ibadah.
Malut United sendiri sejak awal memang tak hanya bergerak di sepakbola. Tim ini lebih mengutamakan misi sosial dan kemanusiaan yang membahagiakan banyak orang, membangun Maluku Utara lewat sepakbola dan jadi kebanggaan bersama.
"Kalau kepentingan lain seperti politik atau konser, tentunya tidak akan diizinkan. Tetapi ini ritual yang dirayakan kaum Muslimin di seluruh dunia setahun sekali. Ritual yang mempertemukan semua orang untuk beribadah dan saling memaafkan" kata Asghar.
Sehingga, atas perintah pemilik, manajemen melakukan koordinasi teknis dengan pihak konsultan rumput yang bertanggungjawab terhadap lapangan Gelora Kie Raha.
Menurut konsultan, ibadah Shalat Ied dengan durasi yang tak lebih dari 3 jam tidak akan merusak rumput. Tetapi ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar kualitas rumput di Gelora Kie Raha tidak terganggu.
"Inilah yang kami sampaikan ke PHBI, misalnya jamaah Shalat Ied tidak boleh membawa koran untuk dijadikan alas karena tintanya berpotensi merusak rumput. Bawa parfum, rokok dan permen karet. Hanya tiga pintu yang kami buka, di selatan dan bagian timur. Ada steward juga yang berjaga di tiap pintu masuk," kata Asghar.
Load more