tvOnenews.com - Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang terjadi di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, yang keutamaannya disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3). Pada malam ini, malaikat turun ke bumi dengan membawa rahmat, keberkahan, dan ampunan bagi hamba-hamba yang beribadah dengan penuh keikhlasan.
Adapun keutamaan dari Lailatul Qadar antara lain:
Lebih baik dari seribu bulan – Ibadah pada malam ini lebih utama daripada ibadah selama 83 tahun 4 bulan.
Malaikat turun ke bumi – Membawa kedamaian dan keberkahan bagi umat Islam yang beribadah.
Ampunan dosa – Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Doa mustajab – Pada malam ini, doa yang dipanjatkan dengan tulus akan lebih mudah dikabulkan.
Sementara dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa tanda-tanda malam Lailatul Qadar antara lain:
Meski ada tanda-tanda yang dibocorkan, adanya Lailatul Qadar menjadi misteri dan harus dikejar oleh setiap Muslim. Namun apakah ada dalil yang menguatkan kapan terjadinya malam Lailatul Qadar itu? Berikut 17 perbedaan pendapat ulama dalam penentuan jatuhnya malam Lailatul Qadar.
Dalam kitabnya yang berjudul Janā Al-Jannatain Fī Syarafi Al-Lailatain, Syaikh Abī Abdillah Muhammad bin Ahmad ibn Marzūq at-Tilmasāni memaparkan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai penentuan jatuhnya malam Lailatul Qadar.
Perbedaan pendapat para ulama mengenai apakah Lailatul Qadar dikhususkan pada zaman Nabi Muhammad Ṣalla Allāh ‘Alaihy wa Sallam saja ataukah tidak? Menurut jumhūr (kebanyakan ulama) ia tidak dikhususkan di zaman Nabi saja, seperti halnya ia jatuh berbeda pada setiap tahunnya.
Pendapat Pertama
Malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadhan ini merupakan pendapat Ali, Aisyah istri Nabi, Muāwiyah bin Abī Sufyān, Abdullah bin Umar bin Al-Khaṭṭab dan beberapa kelompok dari kalangan Tabi’in.
Load more