Salat haruslah tertib, maka menoleh ke kanan ataupun ke kiri tidaklah diperkenankan, seperti yang tercantum dalam hadits di bawah ini:
عنها قالت : سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الإلتفات في الصلاة، فقال : « هو اختلاس يختلسة الشيطان من صلاة
العبد» [رواه البخاري و الترمدي ] .
Baca: 'An 'Aaisyata rodhiyalloohu ta'aalaa anhaa qoolat: Sa-altu Rosuu lallooh shollalloohu 'alaihi wa sallam 'an al-iltifaati fishsholaati, faqoola: Huwa ikhtilaasun yakhtalisuhusy-syaethoonu min sholaatıl 'Abdi, (Rowaahul Bukhooriyyu).
Artinya. "Dari 'Aaisyah rodhiyallahu ta'ala anhaa, ia berkata: Saya berta nya kepada Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang al-iltifaat di dalam shalat Maka Rasul menjawab bahwa al-iltifaat adalah copetan, Syaitan mencopet seseorang yang sedang shalat". (HR. Imam Al-Bukhari).
5. Tidak meludah, baik ke depan atau ke sebelah
Seorang muslim yang sedang shalat tidak boleh meludah ke arah manapun, meskipun di sebelahnya kosong. Hal ini karena saat shalat, itu artinya seorang hamba sedang bermunajat kepada Allah SWT, seperti yang tercantum dalam hadits al Bukhari dan Muslim di bawah ini:
أنس رضي الله تعالى عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «إذا
كان أحدكم في الصلاة فإنه يناجي ربه فلا يبرقن بين يديه ولا عن يمينه ، ولكن
عن شماله تحت قدمه» [متفق عليه ] .
Baca 'An Anasin rodhiyalloohu ta'aalaa 'anhu qoola: Qoola Rosuulullooh shollalloohu 'alaihi wa sallam: Idzaa kaana ahadukum fishsholaati fainnahu yunaajii robbahu falaa yabzuqonna baena yadachi walaa 'an yamiinihi, walaakin 'an syimaalihi tahta qodamihi. (Muttafaqun 'alaih).
Artinya: "Dari Anas radhiyallahu ta'ala 'anhu ia berkata: Rosulullah shol lallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang diantara kalian sedang shalat, sesungguhnya ia sedang bermunajat kepada tuhannya, maka janganlah meludah ke depannya atau ke sisi kanannya, tetapi boleh ke sebelah kiri di bawah telapak kakinya", (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Load more