Awal sejarah bedug di Indonesia ternyata dibawa oleh Cina. Pria Bernama Cheng Ho dan pasukannya pernah datang sebagai utusan Maharaja Ming yaitu dinasti Cina yang memiliki ikatan erat dengan Islam selain itu juga karena Cheng Ho beragama Islam. Pria itulah yang memperkenalkan bedug terutama di wilayah pulau Jawa, dengan cara memukul bedug dia bisa memberikan komando untuk tanda baris-berbaris ke tentara yang sedang mengiringinya.
Bedug menjadi bagian dari ritual keagamaan Islam pada saat itu karena, disaat segala kepentingan Cheng ho telah selesai. Cheng ho berniatan memberikan tanda buah tangan sebagai bentuk terima kasihnya kepada raja di Semarang saat itu.
Raja di Semarang malah menolaknya, yang dia inginkan hanyalah pukulan suara bedug, dan bisa didengarkan langsung di masjid, dengan rasa haru Cheng Ho menyetujui permintaan sang raja di Semarang.
Seiring dengan berjalannya waktu, bedug juga menjadi media untuk berkesenian oleh Wali Songo, utamanya Sunan Kalijaga memanfaatkan bedug untuk menyampaikan pesan keagamaan pada zaman itu.
Sehingga sampai saat ini bedug menjadi salah satu budaya di Indonesia untuk mengingatkan waktu sholat sebelum adzan berkumandang.
Ternyata penemuan bedug ini sempat ada perselisihan paham, bedug di sebut-sebut menjadi alat komunikasi peninggalan hindu, sampai ada salah satu umat muslim yang marah karna ada peninggalan hindu di daerahnya hingga merusak bedug yang terdapat di Masjid dekat rumahnya.
Berdasarkan pernyataan seorang Arkeolog lulusan Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, akar sejarah bedug sudah dimulai sejak masa prasejarah, tepatnya dizaman logam, dan disaat itu manusia telah mengenal nekara dan moko yang terbuat dari perunggu, yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, fungsinya untuk acara keagamaan dan memanggil hujan
Load more