Hari raya Idul Fitri menjadi puncak acara untuk bulan suci Ramadhan. Idul Fitri menandakan kita sudah berhasil melalui puasa 30 hari lamanya. Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, malah godaan-godan kecil yang menjadi halangan berat untuk dijalani. Seperti menyimpan rasa nafsu, mengeluh, marah-marah dan masih banyak lagi.
Untuk melalui itu semua, tentu sangat tidak mudah untuk umat Islam yang menjalankannya. Sebab itu Idul Fitri menjadi hari kemenangan yang ditunggu-tunggu. Sebenarnya inti dari hari raya Idul Fitri adalah Sholat Ied. Sholat Ied adalah sholat yang dilakukan pada hari besar umat Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Sholat Ied termasuk dalam sholat sunnah muakad, sholat sunnah muakad adalah sholat sunnah yang dikuatkan atau sholat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan jarang ditinggalkannya.
Sholat ini dilakukan pada saat sebelum tergelincirnya matahari atau sekitar pukul 7 pagi. Sholat Ied terdiri dari 2 rakaat, setiap rakaat disunnahkan untuk mengucapkan takbir. Takbir diucapkan dan dilakukan sebanyak 7 kali pada rakaat pertama. Lalu berjumlah 5 kali pada rakaat kedua.
Namun, apakah selama ini umat Islam melakukan takbir sebanyak itu hanya mengikuti imam di Masjid saja? Bertanya-tanya dalam hati mengapa takbir yang dilakukan begitu banyak? Begini ternyata makna dari takbir saat Sholat Ied.
Pada rakaat yang pertama, takbir dilakukan sebanyak 7 kali jumlahnya. Ternyata setiap takbirnya memiliki makna yang sangat baik. Yakni untuk membersihkan atau mensucikan kembali beberapa panca indera, seperti.
Kedua mata kita tampaknya menjadi tempat yang paling banyak melakukan dosa. Secara sengaja maupun tidak sengaja pada setiap harinya, setiap kegiatan dan momen, baik itu bersifat positif maupun negatif akan terekam baik oleh mata yang cukup sulit untuk dihindari.
Hampir sama dengan mata, mulut juga salah satu panca indera yang sulit dihindari untuk tidak melakukan dosa. Banyak sekali suara di dalam hati yang tidak dapat ditahan untuk diucapkan dan terkadang bisa membuat hati seseorang tersinggung bahkan terluka. contoh lainnya seperti berkata bohong dan membuat dusta. Melalui mulut juga, ciutan ghibah atau membicarakan tentang seseorang kepada orang lain yang belum tentu benar adanya sering terlontarkan.
Satu pasang telinga juga bisa membuat dosa kita semakin banyak, seperti mendengarkan hal-hal yang tidak baik. Mendengarkan hasil ghibah yang sebenarnya kita sama sekali tidak ingin dengar, namun bagaimanapun mau disengaja atau tidak itu telah membentuk dosa untuk diri ini. Selain itu telinga juga menjadi tempat berkumpulnya kotoran yang tak terlihat.
Hidung mungkin menjadi panca indera yang masih membingungkan untuk mengetahui letak dosanya. namun tanpa disadari hidung juga bisa menimbulkan dosa dan kemaksiatan. Seperti mencium hal-hal yang tidak diinginkan, mengorek hidung sampai dalam hingga mengganggu penglihatan orang lain serta memancungkan hidung dengan cara operasi.
Dalam surah An-Nahl ayat 78, Allah SWT pernah berkata:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ
السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.
Setelah melakukan 7 kali takbir pada saat rakaat pertama, lalu dilanjutkan dengan gerakan sholat lengkap lainnya. Pada saat memasuki rakaat ke kedua takbir dilakukan hanya 5 kali saja.
Tentunya takbir pada rakaat kedua juga mempunyai makna yang sama pentingnya dengan rakaat pertama, jika pada rakaat pertama bertujuan untuk mensucikan panca indera, rakaat kedua bertujuan mensucikan dan membersihkan bagian- bagian tubuh dari dosa.
Begini makna dari takbir pada rakaat kedua.
Menjaga kedua tangan dari sesuatu yang diharamkan dan jangan menggunakan tangan untuk menyakiti makhluk Allah SWT. Jangan menggunakan tangan untuk mengkhianati amanah dan mencuri. Serta jangan menggunakan tangan untuk menulis sesuatu yang diharamkan
Lewat menjaga kaki dengan tidak melangkah ke arah kemaksiatan atau berjalan menuju ke tempat yang diharamkan oleh Allah SWT. Serta tidak menggunakan kaki untuk menendang atau melakukan kekerasan.
Menjaga kemaluan dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Manusia tidak dapat menjaga kemaluan, kecuali dengan menjaga mata dari penglihatan yang diharamkan dan menjaga hati supaya tidak berpikir yang bukan-bukan. Sebab, alat dosa kita yang satu inilah merupakan alat dosa yang paling produktif dalam menciptakan dosa.
Seperti proses rakaat pertama, setelah melakukan takbir sebanyak 5 kali, sholat dilanjutkan dengan gerakan lengkap sholat lainnya dan diakhiri dengan salam.
Imam Al Ghazali juga menjelaskan, bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawabannya Kelak di Padang Mahsyar. Anggota badan manusia akan bersaksi atas apa saja yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Karena itu, manusia harus menjaga anggota badannya agar tidak berbuat maksiat.
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Artinya:
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan tangan mereka akan berkata kepada kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Begitu banyak ketidaksengajaan yang dilakukan umat Islam pada seluruh tubuhnya, Allahuma Minzalik. Maka dari itu bulan suci Ramadhan menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri lebih dan lebih. Serta memohon pengampunan kepada Allah SWT Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Semoga tulisan di atas dapat memberikan sedikit ilmu, mengenai makna takbir pada saat sholat Idul Fitri dan bisa meningkatkan kekhusyukan agar bisa menyempurnakan ibadahnya di hari kemenangan bagi umat Islam semua. Amin YRA. (ayu)
Load more