Kotawaringin Barat, Kalteng - Masjid Kyai Gede merupakan salah satu bukti bagian dari sejarah perkembangan Agama Islam di Kotawaringin yang dilakukan oleh seorang ulama besar dua ratus tahun silam. Masjid ini terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Jika kita ke Kalimantan Tengah, tidak lengkap rasanya kalau tidak meluangkan waktu untuk berkunjung ke masjid kuno dan bersejarah di Kotawaringin Barat, yaitu Masjid Kyai Gede. Jika kita dari kota Pangkalan Bun hanya perlu waktu 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Lokasinya di bantaran Sungai Lamandau, Jalan Merdeka, Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Masjid berciri campuran seni bangunan jawa atau rumah joglo dan arsitektur Kalimantan dari bahan kayu ulin dan rumah panggung. Di Serambi masjid masih digantung beduk tua, hingga saat ini masih digunakan kemudian dibunyikan dengan cara ditabuh sebagai tanda waktu sholat telah tiba.
Di bulan suci Ramadhan tahun ini, Masjid Kyai Gede kembali ramai dikunjungi jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah bahkan dari luar Kalimantan, setelah 2 kali bulan suci ramadhan yang lalu sepi pengunjung dampak Covid-19.
Hasun Munajad, warga Ketapang, Kalimantan Barat, menuturkan, meski sudah 3 kali berkunjung, dirinya selalu menyempat diri singgah jika pulang atau datang dari tanah kelahirannya di Jawa Barat.
"Selain sholat, saya di sini bermunajat di masjid kuno ini. Saya selalu ingin ke Masjid ini, karena bangun oleh ulama besar yang proses pembuatannya tidak menggunakan paku, hanya menggunakan pasak,” tutur Hasun Munajat.
Di waktu berbeda, salah satu pengurus Masjid Kyai Gede Muhammad Padli mengatakan, Masjid Kyai Gede sempat sepi jamaah selama dua tahun sebagai dampak Covid-19.
"Kini kegiatan ibadah di Masjid Kyai Gede kembali normal, selalu dipadati jemaah, baik pada waktu sholat lima waktu, berbuka puasa bersama, sholat tarawih dan tadarus normal seperti sebelum adanya Covid-19. Pengunjung yang datang dari luar daerah rata-rata ingin bermunajat kepada allah di masjid bersejarah, yang dibuat oleh ulama besar yang datang dari pulau Jawa ke Kalimantan Tengah, 200 tahun yang silam namun masih kokoh,” kata Muhammad Padli, Sabtu (23/4/2022).
Sekarang pengunjung Masjid Kyai Gede setiap harinya terus mengalami peningkatan. Bahkan Jamaah yang datang sering melebihi kapasitas masjid dan mereka rela sholat di halaman masjid meski harus menahan panas kena sinar matahari. Pengurus masjid berharap kepada Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat agar membantu membangun tempat peneduh dan istirahat di sekeliling halaman masjid untuk pengunjung yang datang dari luar daerah. (jam/act)
Load more