Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu hari raya besar umat muslim yang waktunya setelah bulan Ramadan. Setelah dua tahun dalam masa PPKM karena kasus Covid-19 yang tinggi, tahun ini umat muslim di Indonesia diperbolehkan untuk merayakan hari raya Idul Fitri dan juga melaksanakan shalat Id.
Perayaan Idul Fitri ini juga ternyata dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan sederhana dan tanpa berlebih-lebihan. Apa saja hal-hal yang dilakukan Rasulullah SAW dan layak diikuti oleh setiap umat muslim pada perayaan Idul Fitri?
Mandi sebelum berangkat Idul Fitri
Dikutip dari muslim.or.id, mandi sebelum shalat Idul Fitri hukumnya adalah sunnah. Terdapat riwayat yang shahih dari sahabat tentang perkara ini.
سأل رجلٌ عليّاً رضي الله عنه عن الغسل قال : اغتسل كل يوم إن شئت ، فقال : “لا ، الغسل الذي هو الغسل” ، قال : “يوم الجمعة ، ويوم عرفة ، ويوم النحر ، ويوم الفطر”
“Seseorang bertanya kepada Ali Radhiyallahu ‘anhu tentang mandi, maka beliau berkata, ‘Mandilah setiap hari jika Anda suka.’ Orang itu berkata, ‘Tidak, yang aku maksud adalah mandi yang khusus.’ Maka Ali berkata, ‘Mandi pada hari Jumat, hari Arafah, hari Nahr (Iduladha), dan Hari Fitr (Idulfitri).'” (HR. Syafi’i dalam musnadnya hal. 385, dinyatakan sahih oleh Al-Albany dalam Irwa’ul Ghalil,, 1: 176).
Mandi ini juga biasa dilakukan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu di dalam sebuah riwayat,
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
“Dari Nafi’ (ia berkata bahwa), ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idulfitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang” (HR. Malik dalam Al-Muwatho’ 426. An-Nawawi menyatakan bahwa atsar ini sahih).
An-Nawawi Rahimahullah di dalam Al-Majmu’ menyebutkan,
Load more