Kucing merupakan hewan mamalia berbulu yang sangat menggemaskan. Tak heran, banyak sekali orang yang menyukai hewan satu ini. Selain menggemaskan kucing juga menjadi salah satu hewan yang dicintai oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurut agama Islam, kucing adalah salah satu hewan yang dikagumi kebersihannya. Dalam artian, tidak hanya bersih dalam keadaan fisik namun, dipercaya kucing merupakan hewan yang terbebas dari najis. Kecuali jika kucing tersebut mengeluarkan darah, air kencing dan kotoran maka hal itu menjadi najis.
Perihal ini tertuang pada sabda Rasulullah SAW, yaitu:
“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya, kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Bukhari)
Menurut Hadis Riwayat Malik, bahkan kucing adalah hewan yang keringat tubuhnya, bekas sisa makanan, serta air liurnya menjadi sesuatu hal yang suci. Air liurnya malah bersifat membersihkan seluruh anggota tubuhnya.
Maka dari itu, kucing merupakan pilihan yang mulia dan tepat untuk dipelihara dengan rasa kasih sayang yang besar serta mendapatkan perilaku baik dari manusia. Jika manusia menyiksa atau menzalimi seekor kucing, maka pintu neraka lah akibatnya.
Ini dibuktikan lewat peristiwa tentang seorang wanita yang masuk neraka karena menyiksa kucing, hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Neraka dipertunjukkan sedemikian dekat sehingga aku berkata, Wahai Rabbku! Akankah aku menjadi salah satu penghuninya?" Tiba-tiba beliau melihat seorang perempuan yang tengah dicakar seekor kucing. Beliau bertanya, "Apa yang salah dengannya?" Beliau diberi tahu Jibril “la telah mengurung seekor kucing hingga mati kelaparan."
Naudzubillah Min Dzalik, hadis ini membuat seseorang bisa lebih menghargai dengan kehadirannya kucing. Selain menumbuhkan rasa kepekaan dan peduli terhadap sesama makhluk hidup, lewat memelihara kucing juga seseorang bisa mendapatkan ganjaran pahala.
Percaya atau tidak, memelihara kucing mempunyai rezeki tersendiri untuk sang pemilik. Contohnya saja, disaat sang pemilik harus rela menyisihkan uangnya untuk membeli perlengkapan serta makanan kucing.
Maka, Allah SWT akan mengembalikannya berkali lipat lewat rezeki lain atau memberikan rasa selalu berkecukupan dalam hal materinya.
Semua penjalasan di atas, menjadi alasan mengapa kucing termasuk hewan yang disucikan oleh agama. Hingga pada akhirnya Nabi Muhammad SAW pun memelihara dan sangat sayang terhadap kucing.
Bentuk rasa cinta yang dimiliki Nabi Muhammad SAW terhadap kucing, bisa dilihat lewat pemberian nama istimewa untuk kucing betina kesayangannya, yaitu Muezza. Dalam bahasa Arab, Muezza memiliki arti ‘yang berharga.’
Berbagai sumber mengatakan, Muezza kucing berjenis Anggora Turki dan memiliki warna bulu putih, kucing ini sangat unik karena memiliki 2 warna mata yang berbeda. Satu matanya berwarna biru dan satu matanya warna kehijauan.
Nabi Muhammad SAW sering sekali kerap untuk menggendong dan menaruh kucingnya di atas paha sambil mengelus-elus tubuh gemas kucingnya. Momen kesukaan Nabi Muhammad SAW yaitu setiap saat adzan magrib datang karena kucingnya selalu mengeong mendengar lantunan adzan. Seolah-olah, hewan imut itu sedang menjawab panggilan sholat.
Kecintaan Nabi Muhammad SAW kepada kucingnya juga terlihat pada saat kucing betinanya tidur di atas jubahnya. Nabi Muhammad SAW rela memotong bagian lengan jubahnya karena tidak ingin mengganggu kucingnya yang sedang tertidur pulas. Padahal, Nabi Muhammad SAW sedang membutuhkan jubahnya untuk melaksanakan Sholat.
Sepulangnya Nabi Muhammad SAW sholat, Muezza sudah dalam keadaan terbangun dan langsung menghampiri Nabi Muhammad SAW dengan riang. Nabi Muhammad SAW pun membalas dengan mengelus tubuh kucingnya yang manja sebanyak tiga kali.
Lebih menggemaskannya lagi, Muezza sering kali ikut dalam aktivitas religius Nabi Muhammad SAW, kucing itu selalu duduk di pangkuannya saat beliau menyampaikan khutbah.
Begitulah, sedikit cerita mengenai Muezza, kucing betina kesayangan Nabi Muhammad SAW. Dengan harapan sebagai umatnya kita bisa menirukan perilaku penyayang yang Nabi Muhammad SAW berikan terhadap kucing-kucing yang ada di sekitarnya dengan baik. (ayu)
Load more