Jakarta, Indonesia - Kepulangan Emmeril Khan (Eril) yang tenggelam di Sungai Aare Swiss pada Kamis (26/5) lalu dinilai masuk dalam kategori syahid. Kepergiannya (safar) ke negeri terbersih di dunia itu diniatkan untuk menuntut ilmu. Hal tersebut disampaikan Kakak Pertama Ridwan Kamil Erwin Muniruzaman dalam konferensi pers Jumat (3/6) pagi di Gedung Pakuan.
“Kami sekeluarga sangat mencintai Eril. Kami melihat sosoknya dari kecil sampai tumbuh kembangnya hingga terakhir menunjukkan akhlak anak yang sholeh. Tetapi kami berperasangka baik bahwa Allah lebih mencintai almarhum Eril dan mengikhlaskan almarhum terhadap apapun takdir yang menimpanya,” ungkap Erwin.
“Sebagai pemuda muslim, ia dalam perjalanan atau safar ke negeri yang jauh untuk perjuangan menuntut ilmu. Dan di dalam aktivitas terakhirnya, Eril tengah menjalankan salah satu olahraga yang disunnahkan Nabi Muhammad yakni berenang,” tambahnya.
Derajat Tinggi Penuntut Ilmu
Dalam kitab at-Targhib wat Tarhib dijelaskan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani:
مَنْ جَاءَهُ أَجَلُهُ وَهُوَ يَطْلُبُ الْعِلْمِ لَقِىَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّبِيِّيْنَ إِلَّا دَرَجَةُ النُّبُوَّةِ
“Barang siapa yang kedatangan ajal dan dia sedang menuntut ilmu, maka dia akan bertemu Allah ﷻ (dengan derajat tinggi) di mana tidak ada lagi jarak antara dia dan para nabi melainkan satu derajat kenabian.”
Maka dari itu orang yang meninggal dunia ketika sedang menuntut ilmu memperoleh derajat yang mulia di hadapan Allah. Bahkan disebutkan hanya selisih satu derajat di bawah para nabi. Sebab usahanya menuntut ilmu itulah seorang muslim diantarkan pada derajat tinggi.
Berenang adalah Olahraga Sunnah Nabi
Dan di dalam aktivitas terakhirnya, Eril tengah menjalankan salah satu olahraga yang disunnahkan Nabi Muhammad yakni berenang.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Umar bin Khattab, Rasulullah SAW secara langsung memerintahkan dan mencontohkan langsung kepada umat muslim untuk menjalankan tiga olahraga tersebut: "Ajari anak-anakmu berenang, memanah, dan naik kuda".
“Di aktivitas berenang ini keluarga kami menyaksikan Eril menunjukkan tanggung jawabnya dengan memastikan bahwa yang ikut aktivitas tersebut dipastikan keselamatannya. Sehingga yang diizinkan Eril itu memang hanya tiga dan memastikan bahwa posisi formasi berenangnya itu memungkinkan Eril memastikan keselamatan yang lain,” jelas Erwin.
Pada akhirnya Eril justru yang menjadi korban tenggelam. Keluarga Ridwan Kamil berperasangka baik bahwa Eril wafat dalam keadaan khusnul khotimah dan memenuhi kriteria syahid akhirat menurut riwayat hadis Nabi tentang kriteria syahid.
Hal itu dijelaskan dalam kitab Shahih Muslim dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, “Rasulullah bersabda apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?. Para sahabat menjawab, ‘Wahai Rasulullah, orang yang meninggal di jalan Allah itulah orang yang mati syahid’. Beliau bersabda, ‘Kalau begitu, sedikit sekali jumlah umatku yang mati syahid’.
Para sahabat bertanya, ‘Lantas siapakah mereka wahai RasululLah?’ Beliau bersabda: ‘Barang siapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid.’ Ibnu Miqsam berkata, ‘Saya bersaksi atas ayahmu mengenai hadits ini, bahwa Nabi juga berkata, ‘Orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid.” (HR Muslim). (amr)
Load more