Saat menginjak dewasa tak jarang segelintir orang mengaitkan persoalan umur dengan pernikahan. Pembahasan mengenai pasangan hidup tampaknya menjadi suatu topik wajar saat berkumpul dengan keluarga, teman- teman atau sanak saudara.
Di umur yang semakin dewasa, pasangan hidup bukan lagi sekedar drama-drama dan kisah cinta yang selalu indah seperti layaknya novel. Tetapi, lebih membutuhkan sosok seseorang yang bisa bersanding ke arah pelaminan dan nantinya akan saling menemani hingga maut yang memisahkan.
Tentu saja tidak boleh sembarangan dalam mencari calon pendamping. Penegasan tersebut disebabkan karena di suatu pernikahan pada dasarnya hanya dilakukan satu kali dalam seumur hidup.
Maka dari itu, seseorang harus sangat selektif dan yakin saat memutuskan untuk memiliki pendamping hidup untuk ke jenjang pernikahan agar tidak timbul penyesalan dan kecewa yang berujung hal-hal yang tidak diinginkan, seperti perpisahan.
Namun, seseorang yang sedang mencari jodoh pasti mempunyai kriteria yang sesuai dengan keinginannya dalam segi kepribadian maupun fisik. Tidak bisa dipungkiri, semua manusia berharap akan mendapatkan jodoh yang terbaik bagi dirinya.
Persoalan ini pun yang pada akhirnya memunculkan pepatah "jodoh adalah cerminan dari diri kita". Pepatah ini sangat populer dikalangan orang tua kita sebelumnya.
Apakah pepatah itu benar keberadaannya dan bisa terbukti? Berikut penjelasannya.
Load more