tvOnenews - Umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan yang bernama Dzulhijjah. Dalam bulan tersebut, ada peristiwa penting dalam Islam yakni perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail. Kisah disembelihnya Nabi Kisah Nabi Ismail itu berhubungkan dengan Hari Raya Idul Adha.
Dikisahkan, bahwa suatu saat ayah Nabi Ismail yakni Nabi Ibrahim bermimpi bahwa dirinya diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya.
Nabi Ismail yang mendengar perintah itu, ikhlas untuk disembelih oleh ayahnya. Namun ketika akan disembelih, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor lembu. Sejak itulah setiap Hari Raya Idul Adha disembelih hewan dan kemudian dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.
Berikut kisah Nabi Ismail yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Kisah Nabi Ismail Saat Lahir
Nabi Ismail hidup pada sekitar 1911-1779 SM (Sebelum Masehi). Ia adalah Nabi dalam kepercayaan agama samawi.
Nabi Ismail tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum dan Qabilah Yaman. Nabi Ismail meninggal pada tahun 1779 SM di Makkah. Dalam Al Qur’an, Nama Nabi Ismail disebutkan sebanyak 12 kali.
Nabi Ismail adalah anak dari Nabi Ibrahim dan istri keduanya yang bernama Siti Hajar. Istri pertama Nabi Ibrahim bernama Siti Sarah.
Dikisahkan, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah menikah sudah puluhan tahun. Namun hingga usia lanjut, keduanya belum juga dikaruniai dengan seorang anak. Saat itu diriwayatkan, Nabi Ibrahim sudah menginjak usia 85 tahun.
Kemudian atas izin Siti Sarah, Nabi Ibrahim akhirnya menikahi Siti Hajar. Dikutip dari buku Zaujat al Ambiya, Siti Hajar pada awalnya merupakan dayang yang membantu Siti Sarah. Siti Hajar didatangkan dari Kan’an untuk menemani Nabi Ibrahim, dalam perjalanan panjang dari Mesir menuju Makkah.
Akhirnya, saat usia Nabi Ibrahim 86 tahun, lahirlah Nabi Ismail. Nabi Ibrahim menamai anaknya dengan Ismail, karena lahirnya putra pertamanya itu adalah buah dari doanya selama bertahun-tahun.
Menurut bahasa Ibrani, Isma berarti mendengar dan El berarti Allah, jadi Ismail adalah Dengarkan (doa kami wahai) Allah.
Load more