Jakarta - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Budi Sylvana mengatakan penyakit batuk dan pilek mendominasi penyakit yang dialami jemaah haji selama beribadah di Tanah Suci.
"Sepanjang pengamatan kesehatan haji di Tanah Suci, ada pergeseran penyakit yang awalnya hipertensi dan jantung, sekarang batuk dan pilek yang mendominasi," kata Budi Sylvana, saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Berdasarkan laporan Kemenkes RI, terdapat lima jenis penyakit yang mendominasi, yakni batuk dan pilek dialami 15.953 orang, hipertensi 14.118 orang, saluran napas akut 7.357 orang, nyeri otot 5.492 orang dan kondisi normal, namun dalam proses pemeriksaan lanjutan 5.354 orang.
"Penyebab batuk pilek karena kelelahan. Ibadah haji didominasi aktivitas fisik sehingga banyak yang kelelahan, lalu mereka jatuh sakit, atau ada juga yang komorbid kambuh. Dehidrasi melanda jemaah. Warga Indonesia yang tidak biasa dengan cuaca panas mempengaruhi kondisi kesehatan," katanya.
"Ada 51 haji yang istilahnya di-tanazul awal atau dipulangkan lebih awal, karena pertimbangan medis. Terbanyak kasus cardiovaskukar (jantung) dan pasien psikiatrik (gangguan jiwa)," katanya.
Budi mengatakan belum ditemukan penyakit infeksi yang membahayakan bagi jemaah haji. "Hasil diagnosa belum ada ditemukan penyakit berbahaya," katanya.
Load more