tvOnenews - Puasa adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. Pasalnya, banyak sekali manfaat dari menjalankan ibadah puasa itu. Salah satu yang dapat rutin dilakukan adalah puasa Senin-Kamis.
Dilansir dari NU Online dengan penulis Ustadz Muhamad Abror, Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, para ulama sepakat bahwa hukum puasa Senin-Kamis adalah sunnah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Sementara dalam Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khatib, juz 2, halaman. 116, dalam bahasa Arab, hari Senin adalah isnain. Dinamakan isnain (secara bahasa juga bermakna dua) karena hari ini merupakan hari kedua dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Demikian juga Kamis dalam bahasa Arab adalah khâmis (secara bahasa juga bermakna kelima), karena merupakan hari kelima penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Keutamaan Puasa Senin-Kamis
Puasa Senin-Kamis memiliki banyak keutamaannya, berikut beberapa penjelasannya.
1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah
Ilustrasi
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Rasulullah selalu berpuasa setiap hari Senin dan Kamis.
Siti ‘Aisyah Radhiyallu ‘Anha (RA) pernah berkata,
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Penyetoran Amal Manusia
Ilustrasi
Hari Senin dan Kamis adalah hari dimana amal manusia disetor. Maka jika kita berpuasa di hari itu, maka kita memiliki sebuah kelebihan tersendiri.
Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ.
Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya,
“Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?”
Kemudian Usamah menjawab,
“Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab,
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya:
"Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."
Sementara dalam hadits HR Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya:
“Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (HR Tirmidzi).
Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh Sulaiman al-Bujairami (w. 1806 M) menjelaskan bahwa, setiap hari amalan manusia dicatat oleh malaikat sebanyak dua kali, yaitu waktu siang dan malam.
Kemudian dalam setiap minggunya, yaitu hari Senin dan Kamis, amal tersebut akan disetorkan kepada Allah.
Sementara untuk setiap tahunnya, amal manusia akan disetorkan pada malam Nisfu Sya’ban (Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khotib, juz 2, h. 116).
3. Hari Senin dan Kamis adalah Hari Dibukanya Pintu Surga
Ilustrasi
Keistimewaan lain dari hari Senin dan Kamis adalah bahwa pada kedua hari itu Allah telah membuka pintu surga, seperti dalam sebuah sabda Rasulullah.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya:
“Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)
4. Hari Kelahiran dan Wafatnya Rasulullah SAW
Makam Nabi Muhammad SAW
Keistimewaan lain dari hari Senin adalah hari dimana Nabi Muhammad SAW lahir dan wafat. Sementara dalam hadits HR Muslim dikatakan bahwa wahyu juga diturunkan kepada Rasulullah pada hari Senin.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya:
“Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).
Sedangkan seorang sejarawan yang bernama Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum, Nabi lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal.
Sementara menurut para pakar, kelahiran Rasulullah bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M, sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaliman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha. Nabi pun wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M. (put)
Load more