tvOnenews - Dalam tayangan Assalamualaikum Nusantara tvOne, Ustad Fikri Haikal MZ menjelaskan mengenai tingkatan yang paling tinggi bagi seorang Muslim.
“Satu hari ketika Baginda Nabi memberikan pelajaran kepada para sahabat, datang orang laki pakaiannya bagus, rambutnya hitam legam, potongan tubuhnya gagah.” ujar Ustad Fikri Haikal MZ, dalam tayangan Assalamualaikum Nusantara tvOne, dikutip Rabu (7/9/2022).
“orang ini bertanya kepada Baginda Nabi, ya Rasul ma huwal iman? dijawab sama nabi bahwa iman itu percaya kepada Allah, kepercayaan kepada rasul, malaikat dan seterusnya.” sambungnya.
“lalu laki-laki ini bertanya lagi, wa ma huwal Islam? apa Islam itu? dijawab sama Nabi, Islam itu mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat dan sebagainya” kata Ustad Fikri melanjutkan ceritanya.
“lalu disusul dengan pertanyaan, wa ma huwal ihsan? ya Rasul apa ihsan itu? Baginda Nabi mengatakan, kalian menyembah Allah seolah-olah kalian melihat kepadanya, berbuat baik seolah-olah engkau melihat Allah, perbuatan baik yang kamu lakukan ditujukan hanya kepada Allah.” pungkas Ustad Fikri.
Ustad Fikri Haikal MZ (tangkapan layar Assalamualaikum Nusantara tvOne)
Terkait makna ihsan, Ustad Fikri menjelaskan bahwa, ketika seseorang tidak sanggup atau tidak bisa membayangkan Allah melihatnya, maka yakinlah bahwa perbuatan tersebut pasti dilihat oleh Allah SWT.
Ia mengatakan, ihsan merupakan tingkat tertinggi dalam agama Islam setelah beriman dan memeluk agama Islam.
“Ihsan asal katanya hasunah, masdar dari kalimat ahsanu, artinya berbuat baik. Tingkatan tertinggi dalam ajaran agama Islam setelah beriman, memeluk agama Islam, berbuat Ihsan, ini tingkatan paling tinggi.” jelas ustad Fikri.
Seperti yang Allah wahyukan dalam Quran Al-Israa’ ayat 7, lanjutnya, kalau kalian berbuat baik, kebaikan itu akan buat dirimu sendiri dan kalau kalian berbuat kejahatan, berbuat keburukan, keburukan itu akan menimpa dirimu sendiri.
“In ahsantum ahsantum li anfusikum, wa in asa'tum fa lahaa” (Q.S. Al-Isra’: 7)
“bahasa gampangnya begini nih, se-Bogor orang gak ada yang salat, Allah nggak bakalan pensiun jadi Tuhan. Se-Indonesia orang gak ada yang ibadah Allah nggak akan turun dari tahtanya” tegas Ustad Fikri.
Menurutnya, ibadah yang kita kerjakan manfaatnya akan kembali pada diri kita. Jika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan memetik hasil dari kebaikan itu sendiri.
Sebaliknya, ketika orang tersebut menabur kejahatan, maka kejahatan itu akan menimpa diri kita sendiri.
Untuk itu, Ustad Fikri menghimbau, karena Ihsan merupakan tingkatan paling tinggi, maka biasakan ketika berbuat kebaikan, bayangkan bahwa kita melihat Allah dan jika tidak mampu untuk membayangkan, maka yakinlah bahwa Allah akan melihat kita.
“tidak ada perbuatan yang bagaimanapun kecilnya di akhirat nanti lepas dari pertanggungjawaban Allah. semua pasti akan mendapat balasan sesuai apa yang dikerjakan di alam dunia. sebab itu anjuran Ihsan, berbuat baik hanya mengharap ridho Allah dan ini penting.” tutup Ustad Fikri. (Mzn)
Jangan lupa tonton dan subscribe:
Load more