tvOnenews - Baru-baru ini, melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustad Adi Hidayat menyampaikan sebuah ceramah mengenai orang jahiliyah yang sebenarnya mengenal Allah SWT.
“Adapun orang-orang yang menjadikan berhala-berhala ini, sebagai acuan ya. ‘tidaklah mereka berkata, tidaklah kami menyembah menjadikan berhala-berhala ini sebagai wasilah sesembahan, kecuali sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah’.” ujar Ustad Adi Hidayat di kanal Youtube pribadinya.
Ustad Adi melanjutkan, orang-orang jahiliyah ini menyembah Allah dengan menggunakan wasilah yang salah.
“ini yang menunjukkan sebetulnya masyarakat pada masa itu tahu Allah. Cuman karena peran orang yang seperti ini dijadikanlah kemudian cara penyembah oleh menggunakan wasilah yang salah dalam penyembahannya.” jelasnya.
Kesalahan dalam menyembah tersebut, kata Ustad Adi Hidayat, menjadikan mereka menjadi musyrik atau menyekutukan Allah.
“salah dalam menyembah Allah ini, sehingga terkesan menduakan, mentigakan bahkan membanyakkan Allah. Menserikatkan dalam bahasa Arab disebut dengan asyraka, yusriku isyroq. Isyroq orangnya disebut dengan musyrik, perbuatannya disebut dengan syirik.” pungkas Ustad Adi Hidayat.
Oleh karena itu, menurut Ustad Adi, orang-orang Arab pada masa itu yang menyekutukan Allah diistilahkan oleh Quran dengan sebutan musyrik. Sebab mereka sesungguhnya kenal dengan Allah, tapi menempuh jalan yang salah.
Ustad Adi Hidayat (Youtube/Adi Hidayat Official)
Pada kesempatan yang sama, Ustad Adi Hidayat juga menyampaikan materi dimana orang-orang jahiliyah juga mengerti soal ibadah Haji.
“dalam rangka menyembah Allah mengagungkan Allah ini tahu mereka haji itu tahu. Cuman sekarang caranya sudah salah. Mereka tawaf, cuma yang ditawafi berhala. yang di Ka'bah.” kata Ustad Adi
Ia juga mengungkap ciri-ciri yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang. Menurutnya, ciri-ciri tersebut menarik dan selalu akan terwariskan.
“jadi kalau mereka tawaf mereka itu harus tawaf dengan pakaian atau perangkat yang melekat pada tubuh yang dipastikan bersih dari segala sumber yang buruk,” jelas Adi Hidayat terkait ciri orang jahiliyah ketika tawaf.
“bahasa kita, harus halal dan harus baru. Sebab mereka beranggapan kalau pakaian yang lama ada maksiatnya disitu. Jadi harus pakai yang baru, karena belum pernah dikenakan ya baru dipakai dan belum pernah dipakai maksiat.” sambungnya.
Namun menurut Ustad Adi Hidayat, dibalik itu semua masih ada kejelekan ketika mereka tidak mampu memiliki pakaian baru.
“se jahiliyah jahiliyahnya orang jahiliyah, itu kalau mau tawaf mereka nggak mau pakai pakaian haram. Tapi jeleknya kalau nggak mampu beli baju baru, mereka tawaf dengan bertelanjang, cara berpikirnya seperti itu.” pungkas Ustad Adi.
img: pixabay/Abdullah_Shakoor
Hal menarik yang juga disampaikan oleh ustad Adi Hidayat adalah ketika terjadi sesuatu pada Ka'bah, ada kerusakan kemudian ingin diperbaiki.
Ia mengatakan bahwa, orang-orang jahiliyah tidak akan mau nyumbang kecuali hasil yang mereka dapatkan adalah halal. Sehingga dana yang terkumpul biasanya sedikit, walaupun orang kaya diantara mereka ada banyak.
“tahu nggak pesan hikmahnya ini yang melekat pada karakter manusia. Biasanya orang kalau hartanya itu terkumpul dari yang salah yang haram sekaya apapun tapi kalau nyumbang untuk amal sholeh pasti sedikit,” ujar Ustad Adi
“karena fitrahnya akan menolak untuk memberikan yang haram. Makanya jangan heran kalau ada orang kaya nyumbang nya dikit banget misalnya, makanya kita harus husnudzon saja, itu yang paling halal barangkali.” lanjutnya. (Mzn)
Load more