Sumatera - Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan rumah tangganya menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. Bahkan, menginginkan keluarga yang selalu dilimpahkan keberkahan, dan rezeki dari Allah SWT.
Niat menginginkan rumah tangga yang diberkahi itu pun timbul sebelum nikah dan sesudah menikah. Nah, bagi anda yang menginginkan keluarganya selalu diberkahi, anda dapat mengamalkan doa-doa sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ أَهْلِيْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ وَارْزُقْنِيْ مِنْهُمْ وَارْزُقْهُمْ مِنِّي. اَللّٰهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ إِلَى خَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
Allâhumma bârik lî fî ahlî wa bârik lahum fiyya warzuqnî minhum warzuqhum minnî. Allâhummajma’ bainanâ mâ jama’ta ilâ khairin wa farriq bainanâ idzâ farraqta ilâ khairin
Artinya:
"Ya Allah, berkahilah aku di dalam keluargaku dan berkahilah mereka di dalam diriku. Berilah aku rezeki dari mereka dan berilah mereka rezeki dariku. Ya Allah, kumpulkan kami menuju kebaikan dan pisahkan kami bila Engkau pisahkan menuju kebaikan."
Dilansir dari NU Online, dalam satu riwayat dituturkan bahwa doa tersebut disampaikan oleh sahabat Abadullah bin Mas’ud kepada seorang laki-laki yang datang kepada beliau. Laki-laki itu menceritakan kalau dirinya baru saja menikah dengan seorang gadis, namun ia sangat khawatir kalau-kalau terjadi kebencian di antara keduanya hingga terjadi perpecahan.
Mendengar cerita itu Abdullah bin Mas’ud lalu menyarankannya agar ketika ia mendatangi istrinya maka lakukanlah shalat dua rakaat lalu membaca doa tersebut. Dengan sering memanjatkan doa tersebut maka diharapkan pasangan suami istri akan saling rukun, saling mengisi dan menyempurnakan kekurangan dan saling membahagiakan satu sama lain.
Di samping itu, ada juga satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya saat mendoakan sepasang pengantin yang baru saja menjalani proses akad nikah. Doa tersebut memohonkan keberkahan bagi kedua mempelai baik di kala keduanya dalam keadaan suka maupun ketika keduanya menghadapi suatu permasalahan yang tidak menggembirakan.
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ
Bârakallâhu laka wa bâraka ‘alaika wa jama‘a bainakumâ fî khairin
Artinya:
“Semoga Allah memberkahimu dalam suka dan duka dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua di dalam kebaikan.”
Selain doa itu, ada berbagai macam doa untuk kebaikan bersama khususnya bagi kedua mempelai atau yang sudah menjadi keluarga. Di antara doa-doa yang sering dipanjatkan oleh para tokoh agama saat menghadiri acara ijab qabul pernikahan adalah sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ اٰدَمَ وَحَوَّاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَسَارَةَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ سَيِّدَنَا يُوْسُفَ وَزُلَيْخَاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ وَسَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءَ
Allâhumma allif bainahumâ kamâ allafta baina Adam wa Hawwa, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Ibrâhîm wa Sârah, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Yûsuf wa Zulaikha, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatinâ Khadîjatal kubrâ, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ ‘Aly wa sayyidatinâ Fâthimah az-Zahrâ
Artinya:
“Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adama dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra.”
Sementara, apabila pernikahan atau keluarga anda di ujung perpisahan atau suami istri di ujung peceraian, anda bisa membacakan doa ini.
اَللَّهُمَّ أَدْنِ كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِنْ صَاحِبِهِ
Artinya:
“Ya Allah, dekatkanlah masing-masing orang ini dengan pasangannya.”
Dilansir dari NU Online, doa ini digunakan Rasulullah saw, ketika sahabat Jabir ra membersamai Rasulullah saw pergi ke pasar. Tiba-tiba ada perempuan yang sedang menunggang keledai mendekat kepadanya mengadukan suaminya. Perempuan itu minta cerai.
“Rasulullah, sungguh suamiku tidak pernah menyentuhku, maka ceraikan aku darinya,” keluh perempuan itu.
Rasulullah saw pun menanyakan siapa suaminya dan menyuruhnya untuk menghadap. Setelah suaminya menghadap, Rasulullah saw pun menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di antara sepasang suami istri itu.
“Apa yang terjadi di antara kalian? Istrimu telah mengadukan kekerasan hatimu, mengadukan bahwa dirimu tidak mau mendekatinya,” selidik Rasulullah saw.
“Rasulullah, demi Allah Zat yang memuliakan dirimu, sungguh janjiku malam ini akan mendekatinya,” jawab si suami.
Menangislah si istri mendengar jawaban suaminya dan tetap bersikukuh minta diceraikan kepada Rasulullah saw.
“Bohong, ceraikan aku darinya. Ia adalah makhluk Allah yang paling membenciku,” tegas si istri tidak mau kalah dengan suami.
Melihat pertikaian sengit suami istri ini Rasulullah saw justru tersenyum. Sejurus kemudian Rasulullah saw memengang masing-masing kepala suami istri itu dan membacakan doa tersebut. (Aag)
Load more