Sumatera - Seruan adzan akan didengar lima (5) kali dalam satu hari. Bagi umat Islam apabila mendengar seruan adzan diwajibkan untuk segerakan melaksanakan salat wajib.
Namun, setelah adzan dianjurkan bagi umat Islam untuk membaca doa setelah adzan. Hal itu sebagaimana diriwayatkan Bukhari. Berikut doa yang dibaca Rasulullah setelah seruan adzan,
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti sayyidanā muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab‘atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa‘attah, innaka lā tukhliful mī’ād.
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya:
"Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang berdiri, berikanlah wasilah (tempat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad saw. Bangkitkan ia pada kedudukan terpuji (hak syafa’at) yang Kaujanjikan. Sungguh, Engkau tidak akan menyalahi janji.
Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
Selain doa itu, Rasulullah juga mengajarkan istrinya Ummu Salama ra, sebua doa setelah adzan Magrib dikumandangkan. Hal ini diajarkan Rasulullah kepada istrinya untuk meminta ampunan kepada Allah pada pergantian hari.
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah saw kepada istrinya sebagai berikut.
اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ
Allāhumma hadzā iqbālu laylika wa idbāru nahārika wa ashwātu du‘ātika faghfir lī
Artinya:
"Ya Allah, kini malam-Mu datang, siang-Mu berlalu, dan suara para penyeru ke jalan-Mu telah terdengar. Ampunilah aku."
Doa ini juga dianjurkan dibaca setelah adzan subuh. Hal ini tertuang dalam Kitab I'anatut Thalibin yang menganjurkan doal setelah adzan subuh yang kalimat dan maknanya seperti disadur dari setelah adzan magrib.
Dilansir dari NU Online, Magrib dan Subuh dikhususkan demikian karena Magrib adalah waktu penutupan catatan amal manusia pada siang hari dan subuh adalah waktu penutupan catatan amal manusia pada malam hari.
Subuh juga merupakan waktu awal pencatatan amal manusia pada siang hari. (Aag)
Load more