tvOnenews - Seorang mukmin atau beriman merupakan seorang Muslim yang taat, mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. orang beriman juga memiliki iman kuat dalam hatinya.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat–Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal”. (QS. Al-Anfal: 2)
Selain itu, Syekh Nawawi dalam kitabnya Nashaihul ‘Ibad menjelaskan pernyataan Khalifah Utsman bin Affan mengenai 6 perkara yang hendaknya ditakuti orang mukmin,
“Sesungguhnya orang mukmin akan menghadapi enam macam rasa takut, yaitu : Pertama, takut kepada Allah, jangan-jangan dicabut imannya. Kedua, takut kepada para malaikat penjaga, jangan jangan dicatat hal hal yang dapat menyingkap kejelekannya nanti pada hari kiamat.
Ketiga, takut kepada setan, jangan jangan membatalkan amal perbuatannya. Keempat, takut kepada malaikat pencabut nyawa, jangan jangan ia mencabut nyawanya di saat ia sedang lengah.
Kelima, takut kepada dunia, jangan jangan membuatnya tertipu dan lengah dari akhirat. Keenam, takut kepada keluarga serumah dan sanak family, jangan jangan membuatnya sibuk, sehingga lengah mengingat Allah.”
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai 6 perkara yang hendaknya ditakuti orang tersebut.
Freepik/letart
Seorang mukmin selalu takut kepada Allah SWT, sebab bisa saja Allah mencabut iman dari dirinya pada saat sakaratul maut. Jika itu terjadi, tentu kita akan wafat sebagai orang kafir.
Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling takut dan bertakwa kepada Allah. Beliau bersabda,
“Demi Allah, ku orang di antara kalian yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah.” (HR al-Bukhari).
Maka dari itu, sebagai hamba-Nya, kita harus selalu taat dan berharap agar Allah selalu menanamkan iman yang kuat dalam hati kita. Salah satu doa yang bisa kita amalkan adalah doa yang selalu Ibnu Mas’ud panjatkan,
اللَّهمَّ إنِّي أسألُك إيمانًا لا يرتَدُّ ونعيمًا لا ينفَدُ ومرافقةَ محمَّدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في أعلى جنَّةِ الخُلدِ
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keimanan yang tak tergoyahkan, kenikmatan yang tak berkesudahan, kebahagiaan hati yang tiada terputus dan kenikmatan bersanding dengan Nabi Muhammad SAW di dalam surga yang paling tinggi dan abadi.”
Freepik/faizaminudin
Seorang mukmin hendaknya takut kepada para malaikat pencatat amal. Sebab mereka bisa saja mencatat keburukan yang kelak akan terbuka di Hari Kiamat. Oleh sebab itu, orang beriman akan selalu takut untuk melakukan keburukan atau dosa.
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Infithar: 10-12).
Freepik/faizaminudin
Orang beriman, selalu takut dan khawatir kepada setan manakala mereka bisa merusak amal baik. Maka dari itu, orang mukmin selalu berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah.
Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Araf ayat 200:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha mendengar, Maha mengetahui.” (QS. Al A’raf: 200)
Freepik/jcomp
Seorang mukmin hendaknya takut kepada Malaikat pencabut nyawa atau Izrail, bilamana nyawanya dicabut secara tiba-tiba dalam keadaan lalai terhadap Allah. Ketika waktu itu tiba, sudah tidak ada kesempatan lagi untuk mengubah apapun, karena semua langsung kembali kepada Allah.
Allah ta’ala berfirman dalam Quran surah As-Sajdah,
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Katakanlah, ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan’,” (QS As-Sajdah: 11).
Freepik
Seorang mukmin hendaknya takut kepada dunia, yakni kesenangan yang berpotensi akan mengirimkannya dari akhirat. Dimana dunia bisa memperdaya dan menyibukkannya dari mengingat akhirat.
Allah SWT memperingati melalui firman-Nya dalam Quran surat Fathir ayat 5,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Artinya: “Wahai para manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayai kalian, dan janganlah sekali-kali (syaitan) yang pandai menipu, memperdayakan kalian dari Allah.” (QS. Fathir: 5)
Freepik/odua
Perkara terakhir yang ditakuti oleh seorang mukmin adalah takut terhadap keluarga. Dimana kebersamaan dan urusan bersama sanak famili dapat membuatnya lupa dan lalai untuk mengingat Allah.
Sehingga, seorang mukmin akan selalu mengingat Allah ketika sedang bersama keluarga. Ketika ada masalah, seorang mukmin tidak akan putus asa karena ada Allah dalam hati dan pikirannya.
Sebab, dengan mengingat Allah, maka hati dan pikiran menjadi tentram, dan Allah akan menjauhkan semua masalah. Sebagaimana firman Allah SWT,
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra'd: 28) (Mzn)
Load more