Sumatera - Sujud merupakan satu bagian dari gerakan salat dan gerakan ini sangat disukai oleh Rasulullah saw. Maka wajar saja, sujud termasuk gerakan yang mulia. Meskipun sujud ini merupakan bagian dari gerakan salat, tetapi sujud dapat dilakukan dalam berbagai kondisi tertentu.
Bahkan, doa sujud pun berbeda-beda, karena hal itu tergangtung sujud yang dilakukan. Seperti sujud syukur, Sujud tilawah dan sujud syahwi, ini tiga macam-macam sujud degan berbagai doa.
Nah, untuk sujud syukur sendiri biasanya dilakukan umat Islam ketika sedang mendapat kenikmatan dari Allah SWT. Hal ini dilakukan untuk berterima kasih kepada Allah SWT, atas kenikmatan yang telah diberikan kepada hamba-Nya.
Dalam agama Islam, sujud syukur hukumnya sunah. Jika melakukannya tentu mendapat pahala, jika tidak melakukan tidak mendapat pahala. Untuk diketahui juga, sujud syukur ini dilakukan Rasulullah saat gembira datang padanya, maka dari sana sujud sukur ulama masukkan sebagai sunah.
Syekh Sulaiman Al-Kurdi menganjurkan tahmid berikut ini sebagai doa pada sujud syukur.
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَ عَلَيَّ بِكَذَا وَدَفَعَ عَنِّيْ كَذَا وَعَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَى بِهِ فُلَانًا
Alhamdulillāhil ladzī an‘ama ‘alayya bi kadzā, wa dafa‘a annī kadzā, wa ‘āfānī mimmābtalā bihī fulānan.
Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Zat yang memberikan nikmat kepadaku berupa…(sebutkan dalam hati nikmat yang diterima), dan menolak dariku marabahaya…(sebutkan bahaya yang dimaksud), dan menyelematkanku dari musibah yang Allah berikan kepada fulan…(sebutkan musibah yang dimaksud),” (Syekh Sulaiman Al-Kurdi, Al-Hawasyil Madaniyyah, juz I, halaman 317)
Load more