tvOnenews - Sebagian dari kita mungkin masih menganggap bahwa, Nabi dan Rasul adalah sama.
Namun, nabi dan rasul sebenarnya mempunyai perbedaan yang cukup berarti. Nabi adalah manusia pilihan Allah yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri. Sementara rasul adalah manusia pilihan Allah yang menerima wahyu untuk dirinya dan juga memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu itu kepada umatnya.
img: U-Report
Nabi dan rasul adalah manusia terpilih yang secara langsung mengajarkan tauhid kepada umat manusia dengan wahyu yang diterima.
Salah satu landasan keimanan umat Islam adalah iman kepada para nabi dan Rasul. Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Imran,
“Katakanlah: ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri’.” (QS. Al Imran: 84)
Mereka yang tidak mempercayai atau mengimani nabi dan rasul, maka jalannya akan tersesat jauh dari jalan yang lurus. Seperti firman Allah yang ada dalam Al Quran surat An Nisa,
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”(QS. An Nisa: 136).
img: Pixabay/wofgang_hasselmann
Jumlah nabi dan rasul sangat banyak jumlahnya. Tapi, tak semua diceritakan dan dikenalkan kepada umat Islam. Allah juga menegaskan bahwa memang hanya beberapa yang dikenalkan dan wajib diketahui oleh umat Islam.
Allah SWT sudah berfirman dalam Al Quran surat Al Mu’Min ayat 78 yang artinya,
"Kami telah mengutus beberapa utusan sebelum engkau, di antara mereka itu ada yang telah kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu." (QS Al Mu’Min: 78)
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir pernah menyebutkan bahwa rasul berjumlah 315 orang sedangkan jumlah nabi sebanyak 124.000 orang. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dari Abu Dzar RA, Beliau berkata yang artinya:
“Aku bertanya: 'wahai Rasulullah, siapa Nabi pertama?' Rasulullah menjawab: 'Adam'. Aku bertanya: 'Nabi yang bagaimanakah ia wahai Rasulullah?' Rasulullah menjawab: 'seorang Nabi yang diajak bicara langsung oleh Allah'. Aku bertanya lagi: 'berapa jumlah Rasul yang diutus wahai rasulullah?' Rasulullah menjawab: 'tiga ratus lima belas, suatu jumlah yang sangat besar'.”
Dalam riwayat lain dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu, “Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ahmad no.22342, didhaifkan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah [2/140]).
Meski demikian, informasi mengenai jumlah nabi 124.000 dan rasul berjumlah 315 tidak ditemukan dalam Al Quran. Walaupun Nabi Muhammad SAW sudah mengatakan jumlah keseluruhan nabi dan rasul yang diutus, umat Islam hanya diwajibkan untuk mengimani dan mengetahui 25 nabi dan rasul saja yang ada dalam Al Quran.
Sementara itu, menyadur dari Buku Nabi-Nabi Allah, ada perbedaan derajat di antara para nabi, di antara mereka ada yang menjadi nabi Ulul Azmi yaitu nabi yang mempunyai kesabaran tinggi. Mereka seperti Nabi Muhammad, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa.
Meski ada perbedaan derajat di antara para nabi, tapi Umat Islam dianjurkan senantiasa menghormati mereka semua.
img: U-Report
Jumlah 25 nabi yang kita ketahui saat ini adalah nama-nama yang dikatakan dalam Al Quran, bukan jumlah seluruh nabi.
Dan yang luar biasanya lagi, semua nabi dan rasul yang banyak itu, semuanya mendakwahkan tauhid dan tauhid adalah inti dari dakwahnya itu. Seperti firman Allah SWT dalam Al Quran.
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian” (QS. Al-Anbiya: 25).
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut’” (QS. An-Nahl: 36). (viva/Mzn)
Load more