tvOnenews, Religi - Surat Al Ikhlas menjadi salah satu surat di dalam Al Quran yang sering dibaca oleh umat Muslim.
Surat ini sering dibaca ketika sholat, dzikir, wirid, maupun dalam pengajian. Namun, banyak dari kita yang mungkin belum tahu jika surat Al Ikhlas ternyata memiliki banyak keutamaan.
Surat Al Ikhlas dianjurkan untuk dibaca pada saat tertentu seperti menjelang tidur, setelah sholat, berdzikir, dan masih banyak lagi waktu untuk membaca surat Al Ikhlas. Hal ini dikarenakan surat ini mengandung banyak keutamaan apabila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari laman Sahijab, berikut keutamaan serta asbabun nuzul atau sebab diturunkannya surat Al Ikhlas.
img: islampos/angkoo
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
qul huwallāhu aḥad
“Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa’.”
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
allāhuṣ-ṣamad
“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
lam yalid wa lam yụlad
“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,”
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS. Al Ikhlas: 1-4)
img: Freepik/garakta-studio
Surat Al Ikhlas dan artinya memiliki keutamaan yang luar biasa bagi umat muslim yang mau membacanya setiap hari. Rasulullah SAW bersabda,
”Barang siapa membaca surat Al-Ikhlas hingga selesai sepuluh kali, maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” [HR. Ahmad].
Selain itu, surat al Ikhlas ini memiliki banyak fadhilah, di antaranya adalah sebagai berikut:
img: Freepik/BillionPhotos
Surat Al Ikhlas yang merupakan salah satu surat di dalam Al-Quran mengandung arti yang besar. Asbabun nuzul Surat al-Ikhlas untuk menegaskan akan keesaan Allah SWT saat orang-orang kafir Quraisy mempertanyakan esensi Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW.
Berawal ketika Nabi Muhammad hendak hijrah ke Madinah. Orang-orang kafir Quraisy telah merencanakan akan membunuh beliau sebelum berangkat ke Madinah. Dengan pertolongan Allah SWT, beliau berhasil lolos dari kepungan kafir Quraisy dan berhasil keluar dari kota Mekah.
Mengetahui Rasulullah berhasil kabur, mereka menyusun rencana ulang untuk menangkap Rasulullah SAW. Pertemuan tersebut berlangsung di Darun Nadwah.
Keinginan mereka untuk menangkap hidup atau mati Nabi Muhammad sangatlah besar. Hal tersebut terbukti, siapapun yang berhasil menangkap beliau akan diberi imbalan sebesar seratus unta, seratus budak perempuan Romawi, dan seratus Kuda Arab.
Kompetisi itu banyak menarik perhatian pemuda Quraisy. Mereka berlomba-lomba memenangkan sayembara tersebut. Di antara orang yang mengikuti misi ini, ada yang bernama Suroqoh. Dengan gigih akhirnya Suroqoh berhasil mengejar Rasulullah di tengah perjalanan menuju Madinah.
Ketika dirinya melihat Rasulullah dengan jelas, dirinya langsung menghunuskan pedangnya ke arah nabi. Secara spontan, kuda yang dinaiki Suroqoh terjelembab dan jatuh ke belakang.
Lantas dirinya meminta tolong kepada Rasulullah seraya memanggil-manggil, "Muhammad, tolonglah Aku.” Bahkan, ia mengajak berdamai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Namun, setelah Rasulullah SAW menolongnya, ia bergegas menghunuskan pedangnya kembali. Namun ketika ujung pedangnya hendak mengenai Rasulullah, ia tiba-tiba jatuh kembali ke lubang tersebut. Dirinya kemudian meminta pertolongan kepada beliau lagi. Rasulullah pun menolongnya.
Setelah ditolong, ia kembali menghunuskan senjatanya dan berkata, "Hai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Tuhanmu. Bagaimana Dia mempunyai kekuatan seperti itu, apakah Tuhanmu terbuat dari emas atau perak?”
Mendapati pertanyaan Suroqoh tersebut, baginda Rasul menundukkan kepalanya. Kemudian datanglah Malaikat Jibril dengan membawa wahyu dari Allah SWT sebagai jawaban atas pertanyaannya Suroqoh tadi. Maka turunlah surat Al Ikhlas sebagai respon atas apa yang ditanyakan Suroqoh. (Mzn)
Load more