Jakarta - Kedudukan orang tua di Agama Islam sangat luar biasa. Maka dari itu, agama Islam melarang dan mengutuk keras bagi anak yang sering melawan orang tuanya. Sebab, bagi anak yang soleh dan soleh tidak pernah melawang perintah orang tuanya dan selalu mendoakan orang tuanya.
Jadi, bagi anda yang ingin menjadi anak yang soleh dan soleha. Anda harus berbakti kepada keuda orang tua, dan sering medoakan orang tuanya serta menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT.
Dalam ceramah Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus menyampaikan, seorang anak soleh dan soleha jangan pernah berhenti mendoakan orang tuanya. Sebab, ia katakan, bagi anak yang sering yang mendoakan orang tuanya akan dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT.
"Kaum Muslimin dan Muslimat, baginda Rasulullah bersabda, jika seorang hamba berhenti medoakan orang tuanya, maka sesungguhnya rezekinya pun akan terputus, (HR Ad-Dsilami). Nah, pada saat itu rezekinya terputus, berdasarkan hadis ini banyak pelajaran," pungkas Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus kepada jemaahnya seperti yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Habib Novel Alaydrus, Selasa (4/9/2022).
Sambunya menjelaskan, pelajaran yang pertama yakni, dalam hidup ini manusia membutuhkan rezeki. Padahal kunci rezeki adalah mendoakan orang tua, namun bila tak mendoakan orang tua maka rezekinya akan terputus.
"Berarti kalau mendoakan, rezekinya tidak terputus-putus. Maka dari itu, jangan pernah putus mendoakan kedua orang tua, agar tidak terputus-putus rezekinya," ucapnya.
Ia juga mengingatkan jangan mendoakan orang tua sehari sekali. Karena jika mendoakan orang tua hanya sehari sekeli, maka rezeki yang didapatkan pun sekali dalam sehari.
"Nah di sini menyatakan bahwa kedudukan orang tua diberi Allah SWT lebih luar biasa, makanya sebagai anak jangan pernah membantah perkataan orang tua, apabila ingin mendapatkan rezeki dan menjadi anak yang soleh dan soleha," ucapnya.
Selain itu, Habib Novel juga mengajarkan, setiap selesai mendengar suara adzan dan membaca doa setelah adzan jangan terus diputuskan doannya. Ia mengingatkan setelah doa adzan, bagi umat Islam agar membacakan doa untuk orang tua lima kali, lalu ditutup dengan selawat.
"Mengapa demikian, mendoakan orang tua itu pahalanya luar biasa, dan ridohnya juga luar biasa. Kemudain, yang kedua doa setelah adzan dan Qomat tidak akan ditolak oleh Allah SWT," katanya.
Berikut kumpulan doa syafaat untuk kedua orang tua.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Allāhummaghfir lī dzunūbī, wa li wālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shaghīran, wa li jamī‘il mu’minīna wal mu’mināti, wal muslimīna wal muslimāt al-ahyā’I minhum wal amwāti, wa tābi‘ baynanā wa baynahum bil khayrāti. Rabbighfir warham wa anta khayrur rāhimīna, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi, wa shallallāhu ‘alā khayri khalqihī sayyidinā muhammadin wa ālihī wa shahbihī wa sallama. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn.
Artinya:
“Tuhanku, ampunilah dosaku dan kedua orang tuaku. Kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasuhku ketika kecil, (ampunilah dosa) orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat. Iringilah kebaikan antara kami dan mereka. Tuhanku, ampunilah dan kasihilah. Sungguh, Kau sebaik-baik pengasih,–Tiada dan upaya kecuali berkat Allah yang maha tinggi dan maha agung. Salam sejahtera untuk sebaik-baik makhluk-Nya, Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya,–Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”
Kemudian doa berikut ini.
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbirhamhumā kamā rabbayānī shaghīran
Artinya:
“Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil,” (Surat Al-Isra ayat 24).
Selanjutnya, ad juga doa untuk seorang Ibu yang telah melahirkan kita. Doa itu dikutip dalam Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin terkait doa-doa yang berasal dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
Rabbighfir lī wa li wālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shaghīran, waghfir lil mu’minīna wal mu’mināti, wal muslimīna wal muslimāt al-ahyā’I minhum wal amwāti.
Artinya:
“Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil. Ampunilah orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat.” (Aag)
Load more