Jakarta - Hampir sebagian orang tidak menginginkan peperangan terjadi. Namun, peperangan bisa terjadi kapan saja. Baik itu peperangan pemikiran dan peperangan angkat sejata antar negara. Dalam peperangan terjadi, tentunya prajurit-prajurit negara menjadi sebuah garda paling depan. Sebab, mereka merupakan orang-orang yang ditugas untuk menjaga negara. Namun tahukah anda doa yang sering dan wajib diamalkan prajurit saat kondisi genting?
Dalam ceramah Ustaz Ma'aruf Khozin yang dilansir dari NU Online katakan, doa yang bermanfaat bagi prajurit saat kondisi genting yakni Surat Yasin. Karena, menurutnya di dalam Surat Yasin terdapat keterangan yang menyubutkan keselamatan di laut.
"Ayat ke 41 hingg 44 dari Surat Yasin tersebut yang secara umum menjelaskan bahwa keselamatan dalam bahtera atau kapal sangan ditentukan oleh Allah SWT," tutur Ustaz Ma'aruf seperti yang dikutip tvonenews.com dari NU Online, Rabu (5/10/2022).
Berdasarkan hadis dari Abu Harairah, "Barang siapa senang doanya dikabulkan oleh Allah di saat ada kesulitan, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah di saat kondisi tenang,"
Di samping itu, dalam sejarah agama Islam, di bulan safar ternyata menjadi bulan yang bersejarah. Hal ini lantaran di bulan tersebut, umat Islam kembali berjuang habis-habisan, nyawa, dan harta yang harus dikorbankan.
Perjuangan itu ternyata demi keyaan Islam pada saat itu dan pada bulan itu umat Islam berpeang. Nah, di dalam peperangan bersajarah itu, dalam catatan oleh para ulama ahli sejarah. Habib Abu Bakar Al-Adni Ibn Habib Ali al-Masyhur mengatakan sebuah syair.
وَغَزْوَةُ الْأَبْوَاءِ فِيْهِ صَدَرَتْ كَأَوَّلِ الغَزْوَاتِ ضِدَّ مَنْ كَفَرْ وَخَيْبَرُ فِيْهِ غَزَاهَا المُصْطَفَى مُفْتَتِحًا حُصُوْنَهَا وَمَا انْدَحَرْ
Artinya:
"Ada bulan ini (safar) peperangan Abwa terjadi menjadi permulaan peperangan melawan orang kafir perang Khaibar (pada bulan safar) yang diikuti oleh Nabi Muhammad, Nabi terpilih (Rasulullah) menghantam benteng-benteng Khaibar dan mengalahkan (orang kafir)."
Di samping itu, Syekh Said Ramadhan Al-Buthi menceritakan, dalam perang ini Rasulullah saw berangkat bersama seribu empat ratus orang prajurit yang terdiri dari pasukan infantri dan kavaleri. Ketika tiba di Khaibar, Rasulullah menyeru para sahabat untuk berhenti.
Lalu, Rasulullah berdoa, “Wahai Allah, Tuhan segala langit dan semua yang dinaunginya, Tuhan segala bumi dan semua yang dipikulnya, Tuhan segala setan dan semua yang disesatkannya, Tuhan segala angin dan semua yang diembuskannya. Sesungguhnya kami meminta kepada-Mu kebaikan kampung ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan semua yang ada di dalamnya. Dan, kami berlindung kepada-Mu dari keburukan kampung ini, keburukan penduduknya, dan keburukan semua yang ada di dalamnya.”
Setelah doa, Rasulullah pun mengajak para sahabatnya untuk meneruskan langkah mereka. Selain tu, ketika melihat peperangan yang tak kunjung selesai, pada malam hari Rasulullah berdoa secara khusus agar benteng dapat ditundukkan. Berikut teks doanya:
اللّهُمّ إنّك قَدْ عَرَفْت حَالَهُمْ وَأَنْ لَيْسَتْ بِهِمْ قُوّةٌ وَأَنْ لَيْسَ بِيَدِي شَيْءٌ أُعْطِيهِمْ إيّاهُ فَافْتَحْ عَلَيْهِمْ أَعْظَمَ حُصُونِهَا عَنْهُمْ غِنَاءً وَأَكْثَرَهَا طَعَامًا وَوَدَكًا
Artinya:
“Wahai Allah! Sesungguhnya Engkau Mahamengetahui keadaan mereka, tidak ada kekuatan pada mereka, dan tidak ada dayaku, yang dapat aku berikan kepada mereka. Maka tundukkanlah benteng yang sangat kokoh ini, di dalamnya ada kecukupan serta makanan dan minyak lemak yang banyak.”
Untuk diketahui, benteng yang dimaksud adalah benteng Qomus, benteng Watih, dan benteng Salalim. Di mana pasukan kaum muslimin menuju benteng az-Zubair yang tidak kalah kokohnya dari benteng pertama. Kemudian, kaum muslimin melakukan penyerbuan di bawah komando Khabbab bin Munzir.
Bahkan, mereka mengepungnya selama tiga hari hingga mereka sangat lelah dan bekal mereka tinggal sedikit. Kedua pasukan sepakat untuk berhenti istirahat pada malam harinya. Maka dari itu, Rasulullah berdoa secara khusus sebagai berikut yang dijelaskan sebelumnya. (Aag)
Load more