tvOnenews.com, Religi - Sebagai pasangan suami istri, kita tentu wajib untuk saling menyayangi. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW,
“Orang yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap istri-istri kalian.” (HR. Ath Tirmidzi)
Freepik/faizaminudin
Dilansir dari laman VIVA.co.id, memiliki panggilan sayang kepada pasangan sah-sah saja dalam ajaran agama Islam. Bahkan hal ini dianjurkan oleh Rasulullah untuk keharmonisan rumah tangga.
Rasulullah pun memiliki panggilan sayang kepada istrinya, Aisyah, yaitu Humaira. Panggilan tersebut pernah disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan An-Nasa’i.
Dari Aisyah RA, ia berkata, “Orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ‘Wahai Humaira’, apakah engkau mau melihat mereka?’
Aisyah menjawab, ‘Iya.’ Maka Nabi SAW berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah SAW dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.”
Nabi Muhammad memang memanggil Aisyah dengan panggilan sayang, Humaira. Humaira memiliki arti pipi yang kemerahan, putih campur merah atau yang berpipi merah. Bahkan, Imam Adz-Dzahabi menyebut Aisyah mendapat panggilan tersebut karena ia memiliki kulit putih dan pipinya akan memerah ketika sedang malu.
Menilik hadis di atas, Rasulullah sengaja memanggil Aisyah dengan panggilan tersebut dengan tujuan memuji dan menunjukkan rasa cintanya. Dalam riwayat Shahih lain, Aisyah juga dipanggil dengan sebutan “Ya Aayish”.
Terlihat dalam panggilan ini, nama Aisyah dihilangkan bunyi vokal ‘ah’ dibelakangnya. Yakni dengan membuang huruf ta marbutah.
Panggilan dengan memenggal nama seperti ini disebut panggilan tarkhim. Dalam ilmu nahwu, panggilan tarkhim berarti panggilan halus. Dapat juga berarti panggilan sayang dengan membuang huruf untuk meringkaskan nama panggilan.
Meskipun Aisyah tak memiliki anak, Rasulullah SAW tetap memanggilnya dengan sebutan kunyah “Ummu Abdullah”.
Nama Abdullah itu sendiri merupakan nama keponakannya Aisyah, yaitu Abdullah bin Zubair. Lantas kenapa Aisyah dipanggil dengan nama kunyah, ‘Ummu Abdullah’ yang berarti ‘Ibunya Abdullah’? Hal ini karena Abdullah adalah sudah seperti anak sendiri bagi Aisyah.
Lebih dari itu, panggilan kunyah ini adalah panggilan mesra seorang suami kepada istri yang telah melahirkan anak-anaknya.
Panggilan sayang menjadi salah satu perilaku yang selalu diterapkan Rasulullah SAW. Sebagai umatnya, tak salah jika perilaku tersebut diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Freepik/odua
Siapa sangka, ternyata ibu rumah tangga juga bisa melakukan beberapa amalan kecil yang memiliki pahala besar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An Nisaa,
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ
Artinya: "Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (An Nisaa,34)
Berdasarkan ayat di atas, bisa dikatakan jika seorang ibu rumah tangga yang sholihah dan taat kepada Allah akan diberikan pahala yang besar.
Berikut 3 amalan yang bisa dilakukan oleh seorang istri sebagai ibu rumah tangga,
1. Ibadah kepada Allah Ta'ala
Banyak yang bisa dilakukan seorang istri saat berada di rumah, apalagi jika belum memiliki karunia seorang anak. Antara lain adalah taat kepada suami, melaksanakan ibadah wajib dan sunnah di rumah, memperbanyak dzikir dan membaca Alquran.
Sebagaimana hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad)
2. Memenuhi kewajiban sebagai istri
Selain amalan kepada Allah Ta'ala, seorang istri juga harus patuh kepada suami dan melaksanakan kewajibannya. Melayani suami adalah salah satu amalan ibadah dengan paha yang besar. Termasuk mencuci dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Sebagaimana Firman Allah yang telah disebutkan tadi,
“Maka istri-istri yang shaleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” (QS. An Nisa: 34)
3. Amalan sebagai seorang ibu
Meskipun menjadi ibu tidak mudah, namun dengan kesabaran dan ketelatenan merupakan amal ibadah yang memiliki pahala besar di sisi Allah Ta'ala. Termasuk di antaranya mengajarkan anak membaca Alquran, dan belajar hal-hal yang lainnya.
Seorang ibu merupakan sosok mulia, sebagaimana riwayat dari Miqdam bin Ma’di Yakrib radhiallahu’ahu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat” (HR. Ibnu Majah) (Mzn)
Dapatkan juga informasi lainnya di YouTube tvOnenews.com:
Load more