Religi - Ternyata ada waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat. Namun, bila mendengar ceramah Buya Yahya, yang menjelaskan hadis yang diriwayatkan Sayyidina Abdullah bin Umar.
"Sesungguhnya mata hari itu akan terbit di antara dua tanduknya setan," sambungnya menjelaskan.
Sementara, Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam kitabnya, Safinatun Naja, menyebutkan lima waktu yang diharamkan untuk sholat. Berikut kelima waktu tersebut.
1. Ketika Matahari Terbit hingga Meninggi
Saat matahari terbit hingga muncul seluruh bulatannya di ufuk, umat Islam dilarang untuk melakukan sholat sunnah mutlak. Namun, bagi orang yang mengejar sholat subuh yang tertinggal atau tertinggal atau terlambat, maka waktu tersebut tidak dilarang.
2. Ketika Matahari Tepat Berada di Tengah-tengah Cakrawala
Waktu istiwa' adalah ketika matahari tepat berada di atas kepala. Waktu ini terjadi sebelum matahari bergeser ke arah barat. Ketika matahari sudah sedikit bergeser, maka sudah masuk waktu dzuhur dan diperbolehkan untuk sholat.
3. Ketika Matahari Berwarna Kekuningan saat Menjelang Terbenam
Menjelang terbenam matahari umat Islam juga tidak diperkenankan untuk sholat. Waktu ini terjadi saat langit di ufuk barat mulai berwarna kekuningan yang menandakan matahari akan segera terbenam.
Apabila matahari sudah terbenam, maka sudah masuk waktu magrib dan wajib bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat magrib. Di waktu ini, sholat sunnah juga sudah diperbolehkan
4. Setelah Melakukan Sholat Subuh
Keempat, setelah melakukan sholat subuh sampai dengan terbitnya matahari. Keharaman sholat pada waktu ini berlaku bagi orang yang melakukan sholat subuh secara adâan atau pada waktunya.
5. Setelah Melakukan Sholat Ashar hingga Matahari Terbenam
Waktu sholat yang dilarang terakhir adalah setelah melakukan sholat ashar sampai dengan tenggelamnya matahari. Sebagaimana diharamkan melakukan sholat setelah sholat subuh di atas, juga diharamkan melakukan sholat bagi orang yang telah melakukan sholat ashar secara adâan atau pada waktunya.
Penjelasan berdasarkan riwayat hadis, yang dilansir dari berbagai konten agama, berdasarkan hadis yang isinya, dari Abu Said al-Khudri:
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidak boleh shalat setelah subuh sampai matahari naik (sedikit), dan tidak boleh shalat setelah Ashar sampai matahari menghilang (tidak tampak/terbenam)". (H.R. al-Bukhari dan Muslim dan lafal hadis ini milik al-Bukhari).
Hadis riwayat ini untuk nomor satu dan lima. Sementara untuk waktu nomor 2, 3 dan 4, dilarang sholat berdasarkan hadis berikut:
"Dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani (diriwayatkan) ia berkata: Tiga waktu yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kami untuk sholat dan menguburkan orang yang mati di kalangan kami pada waktu-waktu tersebut: Ketika matahari terbit sampai naik (sedikit), ketika matahari berada di kulminasi (titik tertinggi) sampai tergelincir, dan ketika matahari condong untuk terbenam sampai terbenam." (HR. Muslim)
Namun, perlu diingat bahwa di sini, sholat yang dilarang pada kelima waktu di atas bukan semua sholat, melainkan sholat sunnah mutlak (yang tanpa sebab). Sementara sholat wajib dan sholat qadha bagi sholat wajib tetap boleh dilakukan pada waktu tersebut.
Sholat sunnah tanpa sebab adalah sholat sunnah mutlak, yaitu sholat yang didirikan tanpa sebab apapun selain mendekatkan diri kepada Allah.
Untuk diketahui, berdasarkan syariat agama, umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan sholat wajib 5 kali dalam sehari. Sholat wajib yang ada dalam Islam ada 5, yang di mana jika ditotal menjadi 17 rakaat.
Sholat Subuh sebanyak 2 rakaat, Dzuhur sebanyak 4 rakaat, Ashar sebanyak 4 rakaat, Maghrib sebanyak 3 rakaat, dan Isya sebanyak 4 rakaat.
Di antara sholat wajib tersebut, boleh juga melakukan sholat sunnah, seperti sholat tahajud di sepertiga malam, sholat dhuha saat matahari telah terbit dan lainnya. (Aag)
Load more