“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat. (HR Abu Daud).
Ilustrasi Gunung Semeru sedang Erupsi, di Jawa Timur.
Dalam al-Adzkâr, Imam Nawawi memasukkan doa ini dalam bab 'Doa-doa penting yang sunnah dibaca kapan saja'. Namun, dalam konteks bencana gunung meletus, doa tersebut bisa dipahami sebagai permohonan agar dicegah dari bahaya longsoran muntahan vulkanik.
Doa lain yang juga bisa dibaca saat gunung meletus dan doa ini juga dapat dibaca secara rutin setiap hari.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم
Bismillâhil ladzî lâ yadlurru ma‘asmihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ-I wa huwas samî‘ul alîm
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudarat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Pengetahui."
Selain itu, juga ada doa saat tertimpa musibah. Nah, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah mengajarkan, saat manusia tertimpa musibah agar membaca doa berikut ini.
Load more