tvOnenews.com - Bagi umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca surat Al-Kahfi pada malam jumat dan siangnya. Bahkan, Imam Syafi’i berkata,
"telah mengkhabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad, ia berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat’.
Beliau juga berkata, dan telah sampai kepadaku riwayat yang mengatakan bahwa barang siapa yang membaca surat al-Kahf maka ia dilindungi dari fitnahnya Dajjal.
Selanjutnya beliau mengatakan, bahwa saya menyukai banyak-banyak membaca shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam setiap keadaan, sedang pada hari Jumat saya lebih menyukainya (dengan memperbanyak lagi membaca shalawat), begitu juga saya suka membaca surat al-Kahfi pada malam Jumat dan siangnya karena adanya riwayat dalam hal ini” (Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 207).
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala ‘alā ‘abdihil-kitāba wa lam yaj’al lahụ ‘iwajā
Artinya:
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;
قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya’malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
mākiṡīna fīhi abadā
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا
wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”.
مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَسَفًا
fa la’allaka bākhi’un nafsaka ‘alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
innā ja’alnā mā ‘alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu ‘amalā
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
وَإِنَّا لَجَٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
wa innā lajā’ilụna mā ‘alaihā ṣa’īdan juruzā
8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā ‘ajabā
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
Semoga ayat-ayat dan penjelasan keutamaan surat Al-Kahfi yang ditulis tersebut, dapat menjadi ridoh dan bermanfaat bagi pembaca.
- Keutamaan Surat Al-Kahfi
Memang benar bahwa hukum membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat itu adalah sunnah. Sebab, terdapat riwayat yang mengatakan, bahwa barang siapa yang membaca surat al-Kahfi maka akan dilindungi dari fitnahnya Dajjal. Bahkan beberapa ustaz juga menjelaskan begitu.
Satu di antaranya, ustaz Zulkifli juga mengatakan hal yang sama, yakni keutamaan menghafal sepuluh (10) ayat pertama dari surat Al-Kahfi akan terhindar dari dajjal.
"Selain itu, dajjal tidak akan bisa menguasai orang yang menghafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi. Bahkan, bagi umat Islam dibebaskan untuk menghafal surat Al-Kahfi dari 10 ayat yang pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi," ujar ustaz Zulkifli seperti yang dilansir dari Sang Pendakwah, Kamis (29/12/2022).
Sambungnya menuturkan, mengapa dajjal tidak bisa menguasai dan menemukan orang-orang yang suka membaca surat Al-Kahfi?
"Karena surat Al-Kahfi membetengi orang-orang yang sering mengamalkan dan membaca surat itu (Al-Kahfi) dan orang yang sering yang membaca surat ini serta menghafalkannya akan dilindungi dari fitnahnya dajjal," katanya.
Selain itu, ustaz Khalid Basalamah juga memberikan pandangan soal keutamaan bagi orang yang suka membaca surat AL-Kahfi dan menghafalnya.
Namun, ia sarankan, bagi umat Islam ditekankan untuk mengamalkan surat Al-Kahfi setiap hari Jumat dan malam Jumat.
"Karena surat AL-Kahfi ini adalah asas keyakinan bagi muslim, bahkan kita dianjurkan Rasulullah SAW untuk membaca surah Al-Kahfi di malam Jumat dan di hari Jumat," kata ustaz Khalid Basalamah.
Selain itu, dia sebutkan, siapa yang membaca dan mengamalkan surat Al-Kahfi setiap hari Jumat dan malam Jumat, Allah akan memberikan cahaya anata orang itu dengan Ka'bah.
Kemudian, dia sebutkan, bila seorang muslim sering membaca surat Al-Kahfi setiap malam jumat dia akan dijauhkan dari fitnah dajal. Sebab, dajal itu fitnahnya sungguh dahsyat.
"Maka dari itu, orang yang tidak mempunyai iman percayah betul dengan dajjal. Orang dajal itu bisa datangkan hujan, bisa buat orang mandul, bisa juga buat orang hamil, bahkan disuruhnya bumi keluar padi, keluar padi, orang mati pun bisa hidup. Maka setelah itu banyak beriman dengan dajal," ujarnya.
Selain itu, ia ingatkan juga, bagi orang beriman dan ahli iman tidak bisa tertipu daya oleh dajal. Lalu, dia juga mengingatkan, jangan pernah takut kepada dajal, maka dari itu bentengi diri dengan iman.
"Nih,, baca nanti surat Al-Kafi, agar terhindar dari fitnah dajal," ujarnya.
Tak hanya Khalid Basalamah saja yang mengungkapkan keutamaan surat Al-Kahfi. Ustaz kondang dari tanah Sumatera, yakni Abdul Somad juga mengungkapkan keutamaan surat Al-Kahfi juga.
Ustaz Abdul Somad jelaskan, keutamaan membaca surat Al-Kahfi di malam Jumat, begitu juga pada hari Jumat.
"Siapa yang membaca surat Al-Kahfi, pagi Jumat, petang Jumat, malam Jumat, Allah berikan Nur (cahaya) di antara dua Jumat. Jadi dari Jumat ini sampai Jumat depan dia akan diberikan cahaya oleh Allah SWT," ujar ustaz Abdul Somad.
Lalu, ustaz Abdul Somad juga mempertanyakan, mengapa saat ini manusia bisa melihat sekitarnya. Lalu, dia menjawab, hal itu bukan karena mata, tetapi karena ada cahaya yang diberikan Allah SWT.
"Kalau tak ada cahaya, maka hilang semuanya. Kalau tak ada cahaya matahari besok, tenggelam alam semesta. Makanya kita bisa melihat mana bengkok mana batil, itu karena adanya cahaya," katanya.
Sambungnya mengatakan, apabila umat Islam ingin mendapatkan cahaya pada Jumat depan, maka bacalah surat Al-Kahfi.
"Maka malam Jumat, siang Jumat, petang Jumat, baca surat Al-Kahfi," ujarnya.
Bahkan, ustaz Abdul Somad beberkan, jika ingin membedakan dajal dan jika ingin selamat dari fitnahnya dajal. Maka, ia katakan, bacalah surat Al-Kahfi.
"Nah ini tentang keutamaan membaca surat Al-Kahfi," tuturnya. (Aag)
Load more