tvOnenews - Saat ini kalender hijriah sudah memasuki Bulan Rajab. Satu peristiwa penting di Bulan Rajab adalah Isra Miraj.
Saat Isra Miraj, Nabi Muhammad menerima gambaran tentang dunia alam semesta dan kemudian menerima wahyu perintah shalat lima waktu dalam satu hari.
Selain merayakan peristiwa Isra Miraj, umat muslim menjadikan Bulan Rajab sebagai momentum titik awal untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Adapun ciri utamanya adalah dibangunnya kekuatan spirit di setiap individu yakni dengan terus menerus menempa untuk meningkatkan mutu ibadah ritual dengan membersihkan, mensucikan jasmani, rohani dalam menuju jalan yang diridhoi Allah SWT, seperti yang dilansir dari tulisan E. Roni A Nurkiman, Dosen Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Untuk menuju perjalanan kepada Tuhan dalam arti beribadah, seseorang terlebih dahulu harus melakukan pembersihan atau penyucian diri sebagaimana yang digambarkan dalam peristiwa Isra Miraj.
Sebagaimana diriwayatkan, sebelum melakukan perjalanan ke sidratul muntaha, Nabi Muhammad dibersihkan dulu rohaninya, seluruh isi hatinya, seluruh isi pikirannya yang kemudian diisi dengan ruh-ruh yang akan bisa menerima sebuah wahyu yang sangat besar yaitu perintah salat lima waktu..
Oleh karena itu, peristiwa Isra Miraj di bulan Rajab menggambarkan bahwa setiap individu muslim yang ingin mensucikan diri haruslah menyiapkan diri di bulan Rajab yaitu dengan dibangunnya ibadah ritual salat, puasa dan dzikir sebagai kendaraan rohani yang harus dipersiapkan agar memiliki kekuatan yang sangat kuat, kecepatan yang sangat cepat dan memiliki energi yang bisa mengantarkan ruhani mencapai derajat fitrah.
Fitrah, bukanlah sesuatu yang tidak bisa dicapai, dengan niat, keyakinan yang kuat dalam melaksanakan ibadah ritual dengan penyucian diri yang terus menerus yang itu harus dipersiapkan dari bulan rajab, bulan syaban masuk ke ramadhan.
Bila peristiwa Rajab ini dihayati, direnungkan dan dijadikan pelajaran, bagaimana shalat, puasa, dzikir kita ditambah dengan amalan-amalan lainnya sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi dan juga orang-orang shaleh yang ingin meraih keindahan fitrah.
Sesuatu yang luar biasa, bagaimana shalat, puasa, dzikir para nabi, para wali dan orang-orang shaleh ketika masuk di bulan Rajab, Syaban dan Ramadhan. Syekh Muhyi masuk Goa sebagai contoh ujlah.
Apa yang dilakukan bukan ujlah minad dunya dalam arti lepas dari keduniawian. Namun, ingin betul-betul ada satu tempat untuk mencoba berkonsentrasi, di setiap hari demi hari, jam demi jam detik demi detik. Hati terpancar mengingat Allah SWT.
Hal tersebut dikatakan dapat bisa dihayati ketika hati kita, merefleksikan shalat, puasa, dzikir dari perspektif kaum sufi yang luar biasa ketika mengerjakannya.
Salat, puasa, dzikir itulah yang akan memberikan keindahan-keindahan dari fitrah yang tercermin dalam perilaku seseorang.
Sejarah mencatat bagaimana tarekat-tarekat di dunia ini menjadi warisah khazanah spiritual dalam sejarah klasik Islam, dimana salat, puasa, dzikir merupakan tiga aspek yang menjadi satu kekuatan peradaban tarekat di dunia Islam.
Bulan Rajab adalah momen masuknya aktivitas dunia tarekat untuk membangun salat, puasa dan dzikir. Tiga aspek inilah yang harus diingat bagaimana membangun peradaban Islam. Bagaimana kehalusan dan keindahan salat, saum, dzikir sebagai kekuatan ruhani yang mengendalikan jasmani. (put)
Load more