Bandung - Sebanyak 179 Atlet dan pelatih dari kontingen Jawa Barat yang berlaga di PON XX Papua 2021, tiba di Hotel Preanger,Kota Bandung, pada Kamis (14/10) malam.
Kepulangan rombongan gelombang pertama yang berasal dari 10 cabang olahraga ini,sedianya akan menjalani karantina selama 4 hingga5 hari di tiga hotel yang telah disiapkan Provinsi Jawa Barat.
Seperti diketahui, ada sebanyak 179 Atlet dan Pelatih asal Jawa Barat rinciannya, 36 Atlet Hoki, dua Atlet Polo Air,tiga Atlet Senam Aerobik, 27 Atlet Pencak Silat, 20 Atlet Menembak,14 Atlet Paralayang, dan 24 Atlet Sepakbola Putra,18 Atlet Bulutangkis dan 15 Atlet Layar.
Kepulangan atlet dan pelatih dari kontingen PON Jabar tersebut disampaikan oleh Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat,Dewi Sartika dan Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Jawa Barat,Agus Salide.
Menurut Dewi Sartika, sebanyak 179 atlet dan pelatih itu memang telah menjalani segala prosedur tes kesehatan.Namun berdasarkan surat dari satgas covid-19 pusat ,meminta bahwa semua peserta PON yang pulang ke daerahnya,wajib mengikuti prokes dan kemudian ada proses karantina 4-5 hari.
“Memang ada aturan pada hari-hari biasa ikut test kesehatan, jadi ini bukan situasi yang baru.Dimana mereka selama disana saat berangkat sudah melakukan itu alhamdulillah sampai disini indikator kesehatan nya baik,karena saat naik pesawat Polymerase Chain Reaction (PCR) nya negatif,”ujar Dewi Sartika saat ditemui di Hotel Preager,Kamis (14/10)
Dewi menyampaikan,untuk pemulihan psikis dan kesehatan para atlet ini, Satgas Covid-19 Jawa Barat telah memilih di tiga hotel diantaranya Hotel Royale,Hotel Savoy Homan dan Hotel Preanger, sebagai tempat karantina bagi para atlet dan ofisial seusai berlaga di PON XX Papua 2021.
“Kita punya Gedung Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM), tapi kita juga mempertimbangkan sisi psikologis karena mereka sudah satu bulan.Ketika datang kesini harus ditaro disana (BPSDM-red),”kata Dewi.
Meski gedung BPSDM tidak dipakai untuk karantina Atlet.Namun pihaknya tetap akan menyiapkan gedung tersebut.Untuk menampung Atlet apabila dihari ke empat nanti,kalau-kalau ada atlet-nya yang hasilnya positif covid-19 maupun malaria.
“Di sana kita akan tetep siapkan, apabila hari ke empat nanti akan ada PCR bagi yang mudah-mudahan negatif. Kalau positif kita tarik ke BPSDM dilakukan isolasi,tentu saja ini bukan hanya covid, ada juga malaria,”imbuh Dewi
Disingung,keinginan keluarga atlet untuk bertemu,menurutnya itu tidak masalah dan melarangnya.Tapi,dia tetap menghimbau pada keluargnya agar tetap menjalani aturan prokes dengan mengatur jadwal kunjungnyanya.
‘Diharapkan ada keluarga yang sudah kangen,karena sudah lama tidak bertemu, kita akan mengatur dengan jadwal agar tidak boleh lama dan tetap mengikuti prokes,”imbuh Dewi.
Hal senada diutarakan Atlet Pencak Silat,Hanifan Yudani Kusumah,mengaku setuju adanya aturan isolasi terhadap para atlet dan rombongan yang baru saja berlaga di PON Papua untuk karantina.Menurutnya hal ini,cukup efektif untuk memutuskan penyebaran covid-19.
“Cukup baik juga, karena demi kepentingan semuannya bukan hanya semata.kita juga memang perjalanan jauh,tidak mau membawa hal-hal negatif di luar sana,”kata Hanifan
Langkah ini,dinilai Hanifan cukup efektif walaupun hati kecilnya,cukup memberatkan.Karena harus menahan rasa rindu pada keluaraga dan saudaranya.
“Demi kenyaman kita semua,dan pandemi covid-19 agar cepat berakhir,kita harap bersabar,dan yang terpenting kita sehat-sehat semua dan tetap waspada terhadap hal tersebut,”pungkasnya. (endra/ade)
Load more